Kamis 22 May 2014 14:27 WIB

Ledakan Cina Tewaskan 31 Orang

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Esthi Maharani
Ledakan bom
Ledakan bom

REPUBLIKA.CO.ID,

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Stasiun televisi pemerintah China Central Television melaporkan sebuah ledakan di Xinjiang menewaskan 31 orang dan melukai sekitar 90 orang, Kamis (22/5).

Ledakan terjadi ketika dua kendaraan jenis SUV  menabrak kerumunan orang yang sedang beraktivitas di sebuah pasar pagi dekat Renmin Park di Urumqi pukul 07.50 waktu setempat. Salah satu kendaraan terbakar dan memicu ledakan beberapa kali.

Api dan asap yang membumbung tebal terlihat setelah mobil menabrak. Foto-foto yang diunggah di situs mikroblog Cina, Weibo menunjukkan korban dengan luka parah tergeletak di jalan.

"Terjadi ledakan kuat beberapa kali di pasar pagi di Urumqi. Saya melihat api dan asap tebal. Kendaraan-kendaraan dan barang-barang terbakar. Para pedagang lari menyelamatkan diri," ujar seorang pengguna Weibo, seperti dilansir //IB Times//.

Kementerian Keamanan Publik menyebut ledakan itu merupakan insiden serius kekerasan teroris. Kawasan tersebut dilaporkan mengalami kerusakan parah. Namun, belum ada laporan jelas.

Kepala keamanan domestik Meng Jianzhu dalam pernyataannya bersumpah akan menghancurkan kesombongan teroris. Otoritas Keamanan Publik telah mengambil langkah-langkah penanganan darurat.

Mananggapi ledakan itu, Presiden Cina Xi Jinping berjanji akan menghukum teroris seberat-beratnya. Dalam pernyataannya yang dikutip dari kantor berita //Xinhua//, polisi akan mengintensifkan patroli dan kendali keamanan kepada para terduga teroris.

Xi meminta otoritas setempat menyelesaikan kasus tu dengan cepat, merawat para korban dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban. Dia menambahkan pemerintah Cina akan terus memerangi terorisme dan melakukan yang terbaik untuk menjaga stabilitas sosial.

Para korban telah dibawa ke rumah sakit. Polisi dengan senjata lengkap dan perlengkapan huru-hara terlihat berjaga-jaga di lokasi. Mobil polisi, pemadam kebakaran dan ambulans juga telah tiba di lokasi. Polisi sedang melakukan penyelidikan.

Serangan itu terjadi kurang dari satu bulan atau pada 30 April setelah ledakan terjadi di sebuah stasiun kereta yang menewaskan tiga orang dan melukai 79 lainnya.

Belum jelas siapa yang bertanggung jawab dalam seragan itu. Xinjiang berada dalam ketegangan akibat serangan separatis dalam beberapa bulan terakhir.

Sejak 2009 terjadi bentrokan antara etnis Uighurs dengan suku Han. Lebih dari 200 orang tewas dalam bentrokan itu. n reuters/ap/xinhua/ib times/cnn/ani nursalikah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement