REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai saat ini sedang terjadi revolusi di kawasan Asia. Sebab, Asia telah menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dunia.
"Di Asia, saat ini sedang terjadi revolusi untuk keluar dari kemiskinan. Juga sedang terjadi ledakan kelas menengah, produktivitas dan kreatifitas," katanya saat memberikan pidato berjudul “Leveraging Growth With Equity” di hadapan forum World Economic Forum, Filipina, Kamis (22/5).
Ia menyakini dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, Asia termasuk ASEAN akan mengalami pembangunan yang semakin merata dan seimbang. Presiden SBY pun menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menciptakan pemerataan.
Presiden SBY melihat peran pendidikan, financial inclusion, dan entrepreneurship untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara berkeadilan dalam sepuluh tahun terakhir.Hasilnya, Indonesia masuk dalam 10 besar ekonomi dunia oleh Bank Dunia berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP).
“Indonesia memiliki empat track strategi ‘pro growth, pro job, pro poor, and pro environment’,” sebut SBY.
Presiden SBY berada di Manila selama dua hari. Selain untuk melakukan kunjungan kenegaraan, Presiden SBY juga berbicara di forum World Economic Forum on East Asia (WEFEA). Rencananya, Presiden juga akan mendapatkan dua gelar, yakni gelar kehormatan Order of Sikatuna with the rank of Raja (Grand Collar) dari Pemerintah Filipina dan Global Statesman Award dari WEFEA.