REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara Jumat menolak sebagai "omong kosong" tuduhan-tuduhan Seoul bahwa pihaknya menembakkan peluru-peluru di dekat kapal perang Korea Selatan sehari sebelumnya.
Kementerian pertahanan Seoul mengatakan, dua peluru jatuh sekitar 150 meter dari korvet Angkatan Laut Korea Selatan yang sedang berpatroli di perbatasan laut barat yang tegang pada Kamis.
Kapal tidak rusak dan menanggapi dengan menembakkan lima peluru ke perairan dekat kapal militer Korea Utara.
"Fakta diverifikasi bahwa kapal angkatan negara boneka, yang sangat menerobos ke perairan kita dengan dalih mengendalikan perahu nelayan Tiongkok, melepaskan tembakan secara sembrono dan berbohong bahwa kami telah menembak pertama. Ini adalah bualan belaka," kata Komando Front Militer Barat Korea Utara dalam satu pernyataan.
"Semua pasukan di bawah Komando Front Barat sudah dipersiapkan dengan baik untuk menghancurkan tindakan-tindakan kejam provokatif yang dilakukan oleh boneka gangster militer atas nama semua rakyat".
Pihaknya kemudian berjanji untuk mengubah daerah perbatasan laut yang tegang menjadi "kuburan" bagi Angkatan Bersenjata Korea Selatan.
Insiden itu terjadi setelah sebuah kapal angkatan laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan, Selasa, setelah tiga kapal patroli Korea Utara melintasi batas laut.
Korea Utara Rabu kemudian mengancam untuk melancarkan serangan terhadap kapal-kapal perang Korea Selatan tanpa peringatan sedikit pun dari tindakan provokatif, dan mengklaim kapal patroli Korea Utara yang mengendalikan kapal nelayan ilegal Tiongkok di perbatasan laut utara yang disengketakan.
Korea Utara tidak mengakui Garis Batas Utara sebagai perbatasan laut, yang secara sepihak ditarik di Laut Kuning oleh PBB dan AS pada akhir Perang Korea.
Lokasi itu menjadi tempat bentrokan singkat dan berdarah antar angkatan laut kedua negara pada tahun 1999, 2002 dan 2009.
Pada Maret, Utara menembakkan ratusan peluru dalam latihan peluru tajam dekat perbatasan laut.
Sekitar 100 peluru jatuh ke wilayah perairan Korea Selatan, dan Seoul membalas dengan tembakan-tembakan peluru ke perairan Korea Utara.
Ketegangan lintas-perbatasan telah meningkat selama berbulan-bulan dan kedua pihak telah menaikkan silang verbal mereka mengenai ditemukannya pesawat tak berawak yang jatuh baru-baru ini di sisi perbatasan Korea Selatan.
Seoul mengatakan, penyelidikan bersama dengan para analis AS telah memberikan bukti "smoking gun" bahwa drone tersebut datang dari Utara.
Pyongyang tegas membantah keterlibatan itu.