REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Ketua Komite Militer NATO, Jenderal Knud Bartels, Kamis mengatakan bahwa "situasi keamanan global menjadi semakin tidak terduga, tidak stabil dan saling berkaitan."
Berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan dua hari komite Kamis sore, dia mengatakan, peristiwa baru-baru ini di Ukraina, Suriah dan wilayah Sahel "telah memperkuat kebutuhan NATO siap untuk berbagai potensi ancaman baik dekat maupun jauh di luar negeri.
"Kami menghadapi arsitektur keamanan baru yang kita butuhkan untuk mengatasi. Tantangan bersifat global dan beragam, non- tradisional, dan kita harus mengatasi mereka seperti itu," kata Bartels.
Dia mengatakan, para pemimpin militer setuju bahwa NATO dan negara-negara anggotanya perlu untuk mengatasi kekurangan kemampuan, pelatihan dan kesiapan melalui investasi, aktivitas serta kerja sama.
"Tentu saja, investasi biaya uang tetapi, harga untuk ketidakamanan jauh lebih mahal dan kita semua setuju untuk itu," tambahnya.
Pertemuan tersebut membahas berbagai masalah keamanan dan memberikan nasihat militer kepada para menteri, kepala negara dan pemerintah NATO mengenai tema kunci untuk Konferensi Tingkat Tinggi NATO yang akan diselenggarakan di Wales September.