REPUBLIKA.CO.ID, MIRANSHAH -- Empat tersangka gerilyawan tewas Jumat saat angkatan bersenjata Pakistan menghantam target Taliban di hari ketiga aksi mereka di daerah suku bergolak dekat perbatasan Afghanistan.
Pihak militer menggunakan mortir dan helikopter tempur untuk menggempur diduga tempat persembunyian Taliban di Waziristan Utara, satu dari tujuh distrik suku di mana para pemberontak memiliki benteng-benteng.
Operasi Jumat terjadi setelah dua hari pertempuran di daerah itu yang dimulai Rabu dengan serangan udara dan darat, bentrokan yang menewaskan sedikitnya 71 tersangka gerilyawan dan empat personel keamanan.
"Pasukan keamanan menembakkan peluru mortir dari benteng Miranshah di dekat daerah kamp Machis, Kharwani dan Sukhail Wazir Jumat pagi, diikuti oleh hantaman yang diduga tempat persembunyian gerilyawan dengan helikopter tempur," kata satu kantor intelijen yang berpangkalan di Miranshah kepada AFP.
Miranshah adalah kota utama Waziristan Utara dan kamp Machis satu lingkungan di sepinggirnya pernah menjadi kamp untuk pengungsi Afghanistan, namun sekarang diduga digunakan oleh para gerilyawan.
Pejabat itu mengatakan empat tersangka gerilyawan tewas dan kemudian pasukan keamanan melakukan pencarian dari pintu ke pintu, menangkap lima orang lainnya.
Kekerasan datang sebagai pukulan bagi perundingan damai antara pemerintah dan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang telah membuat banyak kemajuan sejak mereka mulai pada Februari.
Washington telah lama menekan Islamabad untuk melakukan operasi di tempat-tempat persembunyian gerilyawan di Waziristan Utara, dari mana mereka memulai serangan melawan tentara AS dan NATO di Afghanistan.
Tetapi tidak jelas apakah aksi militer terbaru itu adalah awal dari operasi semacam itu.
Angkatan bersenjata melakukan serangan serupa pada Januari yang berakhir tiba-tiba setelah beberapa hari.
Ada sejumlah serangan pemberontak terhadap pasukan keamanan dalam beberapa pekan terakhir, dan serangan udara serta serangan-serangan dadakan saat ini angkatan bersenjata