REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Mentan Suswono menyatakan, peluang di industri pertanian, baik hulu maupun hilir juga terbuka. Di industri hulu yang sangat terbuka untuk dimasuki di antaranya produksi benih, pestisida, pupuk, makanan hewan, serta vaksin dan obat-obatan hewan. Sementara di hilir terbuka peluang untuk investasi di industri pengolahan produk pertanian dan perkebunan.
Mentan menjelaskan, Indonesia melimpah dengan produksi bahan baku pertanian. Lebih dari 50 persen dari bahan baku itu diekspor dalam bentuk mentah atau belum diolah, seperti coklat, miyak kelapa sawit, jagung, serta buah-buahan. “Jadi ini peluang untuk industri pengolahan pertanian dan perkebunan sangat menjanjikan,” urai Mentan dalam Rountable Meeting on Indonesian Agriculture di Singapura, Jumat (23/5) petang.
Dari sisi pasar, imbuh Mentan, tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa. Jumlah itu menjadi Indonesia sebagai negara keempat di bawah China, India, dan AS sebagai negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. “Besarya jumlah penduduk serta makin meningkatnya pendidikan dan daya beli masyarakat menjadi jaminan pasar bagi produk-produk yang dihasilkan,” imbuh Mentan.
Mentan dalam siaran pernya yang diterima ROL mengungkapkan sepanjang tahun 2013 ivestasi dalam bidang petanian di dominasi oleh investasi industri minyak sawit. Pada kesempatan tersebut Mentan mengundang sektor lain untuk berinvestasi di Indonesia, seperti pembangunan kawasan industri terpadu untuk pangan, peternakan, juga hortikultura.