Jumat 23 May 2014 23:33 WIB

Rusia dan Cina Kembali Gunakan Hak Veto Batalkan Resolusi Suriah

 Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3).  (Reuters/Thaer Al Khalidiya)
Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3). (Reuters/Thaer Al Khalidiya)

REPUBLIKA.CO.ID, PBB-- Rusia dan Cina telah kembali menggunakan hak veto untuk membatalkan resolusi PBB terhadap Suriah pada Kamis (22/5).Hal ini adalah keempat kalinya Rusia dan Cina menggunakan hak veto mereka untuk memblokir resolusi PBB yang hendak merujuk Suriah ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

PBB didukung oleh negara-negara barat telah mengajukan resolusi untuk membawa kasus kejahatan perang yang dituding telah dilakukan oleh Suriah ke ICC. Selama tiga tahun krisis di Suriah berlangsung, PBB menduga jika kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah terjadi. Resolusi ini akan memungkinkan ICC untuk menyelidiki lebih lanjut tanpa menargetkan secara khusus pihak yang terlibat dalam dugaan ini.

Resolusi ini dirancang dan diajukan oleh Prancis yang menuduh terdapat pelanggaran hak asasi manusia secara besar-besaran dalam konflik Suriah. 13 anggota dewan PBB telah memberikan suara untuk mendukung resolusi ini. Namun, Rusia dan Cina bersama-sama menentang usulan yang mereka sebut sebagai aksi propaganda.

"Resolusi ini tampak sebagai aksi propaganda yang akan berdampak buruk pada upaya kami untuk menyelesaikan krisis politik di Suriah," ujar Vitaly Churkin, Duta Besar Rusia untuk PBB seperti yang dilansir dari Presstv news pada Kamis (22/5). Churkin juga mempertanyakan mengapa resolusi itu dapat dimasukan dalam pemungutan suara saat perpecahan antara lima anggota tetap dewan PBB tengah disorot.

Rusia juga menambahkan jika anggota tetap dewan PBB telah menyepakati beberapa resolusi terkait krisis Suriah. Resolusi ini seperti menghilangkan berbagai senjata kimia di Suriah. "Kami menduga apa resolusi yang diajukan Prancis adalah dalih untuk melakukan intervensi bersenjata dalam konflik Suriah," ujar Churkin menjelaskan seperti yang dilansir dari Deutch Welle News, Kamis (22/5).

Senada dengan Rusia, Cina juga mengatakan bahwa resolusi PBB untuk mengajukan Suriah ke ICC akan menghambat terciptanya kesepakatan perdamaian. Wakil Duta Besar Cina untuk PBB, Wang Min mengatakan jika mereka ingin agar pembicaraan tentang kesepakatan damai di Suriah dapat segera dilakukan. 

Menanggapi veto yang kembali dilakukan oleh Rusia dan Cina untuk Suriah, Badan Amnesti Internasional menyatakan kekecewaannya. Badan Amnesti Internasional menyebut tindakan yang diambil oleh Rusia dan Cina sebagai tindakan tak berprikemanusiaan.

"Veto yang diajukan Rusia dan Cina adalah langkah politik tak berperasaan dan mengabaikan orang-orang yang menderita di Suriah," ujar Philip Luther, direktur Badan Amnesti Internasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara seperti yang dilansir dari Amnesty International News, Kamis (22/5).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement