REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marziyeh Afkham, Sabtu waktu setempat, mengutuk keras serangan teroris di kota Dora Suriah yang menewaskan banyak warga sipil.
Serangan teroris Jumat waktu setempati itu terjadi dalam pertemuan kampanye Pemilu yang merenggut nyawa banyak warga sipil dan lainnya cedera.
Dia mengatakan, orang-orang yang membantu teroris baik dengan senjata maupun dukungan keuangan harus bertanggung jawab atas tindakan tidak manusiawi ini.
Teroris takut rakyat Suriah ikut ambil bagian dalam pemilihan presiden negara itu, kata dia seperti dikutip AFP.
Dalam serangan mortir Jumat di kota Dora, sekitar 25 orang tewas dan 30 lainnya terluka.
"Jumlah korban tewas dari serangan Daraa (Dora) bertambah menjadi 37," kata Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Pemberontak menembakkan mortir ke satu tenda di mana para pendukung Bashar berkumpul di kota itu Kamis malam.
Bashar menghadapi dua penantang kurang dikenal dalam pemilu mendatang.
Kantor Berita Negara SANA menuduh "kelompok-kelompok teroris bersenjta" menyerang "warga sipil yang sedang berkumpul dalam tenda patriotik di Kota Daraa."