Ahad 25 May 2014 11:15 WIB

Putin: Rusia Akan Hormati Pilihan Rakyat Ukraina

Vladimir Putin
Foto: AP
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Rusia Vladimir Putin Sabtu menegaskan kembali kepada Prancis dan Jerman bahwa ia akan "memperlakukan dengan hormat" pilihan rakyat Ukraina dalam pemilihan presiden awal, Minggu.

Ia mengatakan dalam satu konferensi telepon dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel, bahwa Rusia tidak menentang berhubungan dengan pihak berwenang Ukraina di masa depan, menurut siaran pers Istana Elysee.

Ketiga pemimpin menyatakan keprihatinan bersama atas situasi saat ini di Ukraina dan sepakat bahwa pemilu akan memiliki arti besar untuk menstabilkan situasi ini, kata pernyataan itu.

Hollande dan Merkel menyoroti perlunya mendorong maju ke meja bundar perundingan nasional Ukraina mengenai reformasi konstitusional, yang disponsori oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE).

Mereka menyerukan kepada pemimpin Rusia untuk membantu mencapai solusi awal terhadap masalah pasokan gas Rusia ke Ukraina melalui pembicaraan yang diadakan oleh wakil-wakil dari Rusia, Ukraina dan Komisi Eropa.

Presiden Rusia juga mengatakan ia tidak mengharapkan Perang Dingin baru muncul selama krisis di Ukraina dan membantah pihaknya mencoba untuk menghidupkan kembali Uni Soviet setelah aneksasi Rusia terhadap Krimea.

Dalam satu wawancara dengan kantor berita internasional, termasuk Reuters, Putin menyalahkan kekerasan dan ketidakstabilan politik di Ukraina di Barat dan mengatakan, dia berharap Eropa dan Amerika Serikat sudah siap untuk kompromi.

"Saya tidak ingin berpikir ini adalah awal dari Perang Dingin baru. Ini adalah bukan kepentingan siapapun dan saya pikir itu tidak akan terjadi," kata Putin, duduk di meja besar dengan wartawan di luar istana bekas ibukota kekaisaran, St Petersburg.

Dia membantah bahwa berencana untuk membentuk blok perdagangan yang dipimpin Rusia dengan dua bekas negara republik Soviet, Kazakhstan dan Belarus, yang berarti dia ingin membangun kembali sebanyak negara yang dia bisa dari kekaisaran Soviet yang runtuh pada tahun 1991.

Hubungan Timur-Barat telah mencapai tingkat terendah mereka sejak

akhir Perang Dingin, menyusul penggulingan presiden Ukraina pro- Moskow pada Februari dan aneksasi Rusia terhadap Krimea pada Maret.

Memberikan penjelasan di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, acara negara ekonomi terbesar, Putin mengatakan bahwa Rusia mengindahkan kepentingan-kepentingan negara lain, dan juga harus diperlakukan sama.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement