Senin 26 May 2014 14:06 WIB

Industri Kacang Australia Berkembang Pesat

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Berkat makin digemarinya gaya hidup sehat, industri kacang-kacangan pohon Australia makin naik daun. Diramalkan, sektor ini dalam sepuluh tahun ke depan nilai penjualan ekspornya akan melampaui mencapai 1 miliar dollar (Rp 10,7 triliun).

Laporan Growing for Success menyatakan, panen kacang di Australia diramalkan akan meningkat sebanyak 44 persen tahun 2025. Harga bersih dari perkebunan diramalkan meningkat sebanyak 82 persen.

Ketua Dewan Industri Kacang Australia, Richard Sampson-Genest, menyatakan bahwa permintaan lokal dan internasional terhadap kacang-kacangan meningkat. Antara lain karena kacang-kacangan dipromosikan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

"Pesan kesehatan, yang selama sekitar 10 tahun terakhir disuarakan, menyatakan bahwa komposisi kacang, atau komposisi minyak kacang, amatlah sehat. Mengandung berbagai vitamin dan mineral," ucapnya, baru-baru ini.

 

Menurut Sampson-Genest, keadaannya jauh berbeda dibanding 20 tahun lalu. "[Saat itu] industri ini belum berkembang, dengan pengecualian industri kacang macadamia dan industri kacang almond yang baru berkembang.

Namun, sejak itu kita benar-benar berkembang, hingga Australia kini menjadi produsen terbesar kacang macadamia di dunia dan produsen terbesar kedua kacang almond."

Ketua Dewan Kacang dan Buah Kering Internasional, Giles Hacking, menyatakan bahwa penjualan kacang tengah meningkat baik di pasar internasional yang sudah sejak lama ada, maupun pasar baru.

"Industri ini telah berkembang signifikan selama 10 tahun terakhir. Kita melihat nilai global kacang dan buah yang dikeringkan, kira-kira 35 miliar dollar. Ini signifikan, mungkin hampir dua kali lipat nilainya 10 tahun lalu."

Pohon kacang-kacangan ditanam di sekitar 54 ribu hektare di Australia. Ada di antaranya yang masih belum berbuah atau mencapai produksi maksimum. Namun, angka ini diperkirakan akan meningkat sebanyak 30 persen selama beberapa tahun ke depan.

Menurut Sampson-Genest, industri ini mengalami kesulitan mendapat investasi, seperti halnya industri-industri pertanian lainnya. Sudah ada ketertarikan terhadap Industri ini dari investor internasional.

Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis - Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement