REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Menteri Pertahanan Mali Soumeylou Boubeye Maiga mengatakan 50 tentara Mali tewas pekan ini dalam upaya merebut kota Kidal yang dikuasai separatis Tuareg.
Pertempuran Rabu pekan lalu tersebut merupakan yang terburuk sejak pemerintah dan kelompok itu menandatangani kesepakatan damai tahun lalu.
"Secara jumlah, kami mencatat ada 50 kematian (tentara)," ujar Maiga dalam siaran televisi pemerintah, Ahad pekan lalu dikutip dari Reuters, Senin (26/5).
Sebelumnya dia mengatakan sebanyak 20 prajurit terbunuh dan 30 lainnya terluka. Pertempuran dilakukan tentara di Kidal setelah terjadi bentrokan saat Perdana Menteri Moussa Mara mengunjungi kota tersebut.
Separatis Tuareg dan pemerintah telah sepakat melakukan gencatan senjata permanen, pertukaran tahanan, memulai pembicaraan damai dan menerima investigasi internasional atas pertempuran itu. Kesepakatan diprakarsai Uni Afrika dan PBB.