Selasa 27 May 2014 00:17 WIB

Suriah : Inggris Terlibat Bebagai Aksi Kekerasan

Rep: Hilyatun Nishlah/ Red: Muhammad Hafil
Kekerasan masih terus melanda Suriah (ilustrasi)
Foto: Reuters/Hosam Katan
Kekerasan masih terus melanda Suriah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Petinggi Angkatan Bersenjata Suriah menyebut pejuang Inggris terlibat dalam aksi kekerasan terhadap warga Suriah. “Kelompok ini menyerang kekuatan opsisi bukan rezim Assad,” ujar Brigadir Jenderal Abdulellah al-Basheer, Angkatan Bersenjata Suriah Pembebasan Suariah, seperti yang dilansir BBC,Senin (26/5).

Ia mengatakan, pejuang Inggris terlibat dalam berbagai aksi kekerasan seperti pemenggalan kepala, penyaliban bahkan perlakuan buruk terhadap wanita. Melalui suratnya kepada media The Times, ia meminta bantuan untuk mengatasi negara Islam Irak dan Levant. 
Dalam surat tersebut, al-Basheer menuliskan, mengabaikan masalah ini akan menyebabkan ekstremis Inggris pulang kenegaranya dan “melanjutkan pengrusakan”. Minggu lalu, Mashurdur Choudhury, ayah dari dua orang anak menjadi orang Inggris pertama yang dihukum karena melakukan terorisme pada konflik Suriah. 
“Dia merupakan satu dari banyak orang Inggris yang melakukan kekerasan. Mereka bukanlah pejuang tetapi mereka adalah teroris.” ujarnya. 
Tak hanya al-Basheer yang menyebut Inggris terlibat kekerasan dalam konflik Suriah, pemimpin senior pemberontak Suriah mengatakan, sebagian besar anggota kelompok terror paling kejam di Suriah adalah warga Inggris. 
Puluhan ribu orang tewas dalam konflik Suriah dan jutaan korban lainnya telah kehilangan tempat tinggal. Menurut pejabat anti-terorisme Uni Eropa, terdapat sekitar 500 warga Eropa terlibat perang yang kini tengah terjadi.  
“Polisi dan kekuatan keamanan berusaha keras mencari dan menghentikan ancaman teroris dari Suriah dan warga yang mengunjungi negara itu.” kata juru bicara kementerian luar negeri Inggris. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement