Selasa 27 May 2014 02:12 WIB

Pembebasan Murid Nigeria Hampir Mencapai Kesepakatan

Rep: Hilyatun Nishlah/ Red: Muhammad Hafil
Seorang polisi mengamankan aksi unjuk rasa memprotes penculikan anak yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok Boko Haram di Lagos, Nigeria.
Foto: AP/Sunday Alamba
Seorang polisi mengamankan aksi unjuk rasa memprotes penculikan anak yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok Boko Haram di Lagos, Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA – Kesepakatan pembebasan sebagian dari 200 murid perempuan Nigeria yang diculik oleh komunitas Boko Haram hampir tercapai. Mediator yang dilakukan merupakan wujud dari upaya pembebasan murid perempuan Nigeria, seperti yang dilansir BBC , Senin(26/5). 

Seorang penghubung menemui para pemimpin kelompok Boko Haram yang menculik lebih 200 siswi. Wartawan BBC menyebutkan, mediator yang dilakukan adalah dengan mengunjungi tempat ratusan siswi yang disekap.

Dilaporkan oleh BBC bahwa kesepakatan untuk membebaskan sebagian murid-murid tersebut hampir tercapai. Namun, pihak Boko Haram memberikan persyaratan agar pemerintah Nigeria membebaskan sejumlah tahanan anggota Boko Haram. 

Terkait hal itu, pemerintah Nigeria dikabarkan telah membatalkan usaha tersebut. Pemerintah Nigeria menarik diri dari persetujuan tersebut. Dikarena Presiden Goodluck Jonathan menghadiri sebuah konferensi tentang masalah tersebut di Paris, Perancis. 

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Kamis (22/5) menyetujui penerapan sanksi kepada Boko Haram, setelah selama lima pekan kelompok milisi Nigeria tersebut menculik ratusan para pelajar perempuan Nigeria. 

Pemerintah Nigeria menyebutkan, kini Boko Haram dimasukkan ke dalam daftar organisasi yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, sehingga akan diberlakukan embargo senjata dan pembekuan aset. Bahkan, sebelumnya pemerintah Nigeria telah mengajukan ke PBB terkait masuknya Boko Haram ke dalam daftar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement