REPUBLIKA.CO.ID, FREETOWN -- Sierra Leone mengkonfirmasi kematian pertama akibat virus Ebola. Sejumlah orang diduga menderita virus mematikan yang melanda seluruh negeri awal tahun ini.
"Saya memastikan adanya penyakit Ebola," ujar pejabat kementerian kesehatan Amara Jambai, dikutip dari Al Jazeera, Senin (26/5).
Organisasi Kesehatan Dunia dalam sebuah pernyataan di situsnya mengatakan informasi awal yang diterima dari lapangan menunjukkan satu kasus dikonfirmasi oleh laboratorium. Lima kematian telah dilaporkan dari Koindu.
Jambai awalnya mengatakan empat kasus demam Ebola telah diidentifikasi, tetapi kemudian menjelaskan empat orang tewas. Hanya satu orang yang sejauh ini telah dikonfirmasi terjangkit virus.
Jambai mengatakan 11 orang dengan diare akut dan muntah telah dirawat di pusat kesehatan masyarakat Koindu di wilayah yang berbatasan dengan Guinea selatan. Empat orang meninggal dunia dan lima orang dirawat.
Ebola telah menewaskan lebih dari 100 orang di negara tetangga Guinea dan Liberia itu sejak Maret. Ebola memiliki tingkat kematian hingga 90 persen.
Gejalanya serupa demam, yakni muntah, diare, nyeri otot, dan dalam kasus yang parah menyebabkan kegagalan organ dan pendarahan dalam yang sulit dihentikan. Ebola dapat ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Petugas yang menangani jasad penderita atau binatang yang terinfeksi juga rentan terinfeksi.