REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Militer Nigeria mengaku mengetahui tempat persembunyian para siswi yang diculik oleh Boko Haram. Meskipun begitu, mereka mengatakan tak akan melakukan upaya penyelamatan.
Kepala Staff Pertahanan Nigeria Perwira Tinggi Udara Alex Badeh menyatakan membawa kabar gembira bagi para orang tua ratusan siswi tersebut. "Kabar gembira bagi para orang tua adalah kami mengetahui lokasi dimana mereka disembunyikan," katanya. Sayangnya, ia tak mengungkapkan lokasi tersebut.
"Tetapi dimana mereka disembunyikan, bisakah kita ke sana dengan membawa pasukan? Kita tak bisa membunuh para siswi demi menyelamatkannya kembali," katanya menambahkan, seperti dilansir dari BBC.
Pernyataannya tersebut dilontarkan kepada para demonstran yang melakukan protes di depan Kementerian Pertahanan di Abuja. "Tak seorang pun seharusnya datang dan mengatakan militer Nigeria tak tahu apa yang dilakukannya. Kami tahu apa yang kami lakukan," lanjutnya.
Sebelumnya, kesepakatan untuk membebaskan para siswi tersebut hampir dilakukan, namun pemerintah segera membatalkannya. Dalam kesepakatan tersebut dinyatakan pertukaran pembebasan 50 siswi dengan 100 tahanan anggota Boko Haram.
Alasan pembatalan kesepakatan pun masih belum jelas hingga kini. Para siswi yang diculik tersebut mayoritas beragama Kristen. Mereka diduga disembunyikan di sebuah daerah hutan terpencil di perbatasan Borno, dekat dengan perbatasan Chad dan Kamerun. AS, Inggris, Cina, dan Prancis pun telah mengirimkan bantuannya melacak keberadaan para siswi tersebut.