Selasa 27 May 2014 13:21 WIB

Kapal Vietnam Terbalik Setelah Lecehkan Kapal Cina

Pasukan Penjaga Pantai Vietnam mengabadikan foto kapal Cina yang memasuki perairan Spratly yang disengketakan sejumlah negara.
Foto: AP
Pasukan Penjaga Pantai Vietnam mengabadikan foto kapal Cina yang memasuki perairan Spratly yang disengketakan sejumlah negara.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Satu kapal penangkap ikan Vietnam terbalik di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan, Senin, setelah "melecehkan dan bertabrakan" dengan kapal nelayan Cina, kata kantor berita resmi Xinhua Selasa.

"Awak kapal diselamatkan setelah kapal mereka berdesakan dengan perahu nelayan dari Kota Dongfang di provinsi selatan Cina, Hainan, dan terbalik di perairan dekat Kepulauan Xisha, Cina," kata Xinhua, mengutip sumber pemerintah.

Pemerintah Cina telah meluncurkan pernyataan serius kepada Vietnam atas insiden tersebut, kata Xinhua.

Seorang petugas penjaga pantai Vietnam mengatakan sebelumnya pada Selasa bahwa kapal Cina menabrak dan menenggelamkan sebuah kapal nelayan Vietnam tidak jauh dari mana Beijing telah ditempatkan anjungan pengeboran minyak secara besar-besaran di perairan yang disengketakan itu.

Cina Senin menyebut klaim Vietnam atas kepulauan sengketa di Laut Cina Selatan sebagai hal "menggelikan", saat ketegangan meningkat terkait tumpang tindih pendakuan atas perairan itu, yang diyakini mengandung cadangan melimpah minyak dan gas alam.

Cina mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan, dan menolak klaim Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia dan Brunei atas sebagian wilayah itu, dalam sengketa paling rumit di Asia, yang berpeluang menjadi penyebab kemelut.

Negara tersebut juga terlibat sengketa terpisah dengan Jepang terkait kepulauan di Laut Timur.

Sengketa dengan Vietnam semakin memuncak pada Mei setelah Cina menempatkan anjungan minyak ke kawasan dekat Kepulaun Paracel yang disengketakan.

Kementerian Luar Negeri Vietnam menggelar jumpa pers pada Jumat dan menekankan klaim bersejarah negara itu atas Paracels.

"Bukti-bukti sejarah dan hukum menunjukkan bahwa Vietnam memiliki kedaulatan absolut atas kepulauan Paracels dan Spratly," kata Tran Duy Hai, wakil kepala Komite Perbatasan Nasional Vietnam.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Qin Gang tidak sepakat dengan klaim itu.

"Melihat Kementerian Luar Negeri Vietnam menggelar jumpa pers pada Jumat terkait masalah ini, saya rasa ini sungguh menggelikan," katanya, Senin, "Paracels tidak terbantahkan lagi merupakan kedaulatan rakyat Cina."

Qin mengatakan Paracels telah menjadi bagian dari wilayah Cina sejak Dinasti Han, dan bahwa para penjelajah Tionghoa yang pertama kali menemukan kepulauan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement