Selasa 27 May 2014 18:35 WIB

Junta Militer Bebaskan Mantan PM Yingluck

Yingluck Sinawathra
Foto: Reuters
Yingluck Sinawathra

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Junta Thailand pada Selasa (27/5) mengatakan mantan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra telah dibebaskan dari tahanan militer dan dibolehkan pulang. Pernyataan tersebut merupakan pemastian resmi pertama dikeluarkan terkait dengan keberadaan Yingluck sejak ditahan pada pekan lalu.

Yingluck yang memimpin pemerintahan Partai Puea Thai hingga ia dilengserkan melalui keputusan pengadilan yang kontroversial pada awal Mei, ditahan pada 23 Mei setelah ia melapor ke pihak militer. "Ia (Yingluck) sudah dibebaskan," kata jurubicara junta Kolonel Winthai Suvaree tanpa menjelaskan kapan ia dibebaskan.

"Semua orang yang dibebaskan harus menandatangani perjanjian untuk menginformasikan kepada Dewan Nasional Perdamaian dan Ketertiban mengenai keberadaannya dengan jelas," kata Kolonel Suvaree seraya menambahkan bahwa itu dilakukan untuk hal-hal tertentu saja

sementara Yingluck masih diizinkan untuk pergi berbelanja. Ia tidak mengonfirmasikan bahwa rumah Yingluck dibawah pengawasan tentara.

Yingluck menjadi salah satu tokoh politik yang ditahan setelah militer mengambil alih kekuasaan di Thailand pada 22 Mei lalu. Selama beberapa hari lokasi keberadaannya masih menjadi misteri.

Yingluck merupakan adik perempuan miliarder Thaksin Shinawatra yang saat ini tinggal dalam pengasingan untuk menghindari dakwaan korupsi. Thaksin berada di pusat pusaran kemelut politik yang memecah belah negara itu.

Pemimpin kudeta Thailand Panglima Angkatan Bersenjata Prayut Chan O-Cha memberlakukan pembatasan media, memerintahkan penahanan tokoh politik dan memperingatkan bahwa ia tidak akan menolerir aksi unjuk rasa oleh kelompok penentang kudeta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement