REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Sebuah kapal milik Tiongkok dilaporkan telah menyerang dan menenggelamkan sebuah kapal nelayan Vietnam, di perairan Cina Selatan, Senin (26/5). Usai peristiwa, 10 nelayan pun berhasil diselamatkan.
Bloomberg News melaporkan penyerangan Senin (26/5) itu terjadi di dekat lokasi pengeboran minyak lepas pantai di Kepulauan Paracel, Laut Cina Selatan. Dikutip dari AP, Selasa (27/5), insiden ini terjadi sekitar 30 kilometer (18 mil) selatan-barat daya dari lokasi pengeboran minyak yang dikerahkan Tiongkok pada 1 Mei lalu.
''Sebuah kapal Vietnam yang berangkat dari pusat kota Da Nang sengaja dikepung oleh 40 kapal nelayan Tiongkok sebelum akhirnya kapal Tiongkok menyerang,'' kata Komandan Penjaga Pantai Vietnam, Nguyen Quang Dam kepada Reuters.
Dikutip dari Channel NewsAsia, Selasa (27/5), seusainya sejumlah kapal nelayan Vietnam lain yang berada dekat di lokasi, menyelamatkan 10 nelayan yang tengah bertugas. Menanggapi hal tersebut, Jepang pun berkomentar.
Di Jepang, juru bicara pemerintahan di Tokyo itu, Yoshihide Suga mengatakan, laporan atas peristiwa itu benar adanya. Ia bahkan menyebut, aksi Tiongkok itu adalah tindakan yang berbahaya.
''Sangat penting, bahwa negara-negara yang terkait menjauhkan diri dari tindakan-tindakan sepihak yang mampu meningkatkan ketegangan dan atas hukum internasional, negara-negara itu bertindak dingin,'' ujarnya.
Atas hal yang terjadi, seperti dikutip AP, Hanoi pun menuduh kapal Tiongkok yang telah menyerudukkan kapal nelayan mereka, yang ukurannya lebih kecil. Lalu, kapal Tiongkok meninggalkan lokasi tenggelamnya kapal Vietnam. Sementara, Beijing menyatakan sebaliknya. Beijing menyatakan, kapal Vietnam lah yang telah menabrak salah satu kapal mereka dan tak lama kapal itu tenggelam.