REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Mesir merencanakan akan memperpanjang pemilu Mesir selama sehari. Langkah ini diambil untuk meningkatkan partisipasi pemilih yang dinilai masih rendah dan dapat mengancam kredibilitas suara.
Keputusan ini diambil setelah jumlah partisipasi pemilu yang digelar selama dua hari ini diperkirakan sangat rendah. Kepala KPU Abdel Aziz Salman menyebutkan jumlah pemilih pada hari kedua ini sekitar 37 persen dari 53 juta pemilih.
Pemerintah yang didukung oleh militer telah berupaya untuk mendorong warganya memberikan suara dalam pemilu. Sedangkan, Departemen Kehakiman mengatakan warga Mesir yang tidak memilih akan dikenai denda. Untuk meningkatkan angka partisipasi, warga yang memilih pun akan mendapatkan tarif kereta gratis.
Dalam pemilu yang dimulai pada Senin kemarin, Sisi memperebutkan kursi presiden melawan Hamdeen Sabahi. Ia sebelumnya telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala militer demi mencalonkan diri menjadi presiden di Mesir.