Kamis 29 May 2014 14:14 WIB

Israel Tangkap 4 Anak Perempuan Palestina

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
 Seorang tentara Israel bersiaga dengan mengarahkan senapannya saat pelajar perempuan Palestina berjalan dekat gedung yang dikuasai Israel di Tepi Barat, Hebron, Selasa (3/4).
Foto: AP/Ariel Schalit
Seorang tentara Israel bersiaga dengan mengarahkan senapannya saat pelajar perempuan Palestina berjalan dekat gedung yang dikuasai Israel di Tepi Barat, Hebron, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Israel menahan empat orang gadis Palestina tanpa orangtua mereka. Penahanan tersebut dilakukan hanya karena adanya aduan dari salah satu pemukim Yahudi, seperti yang dilansir Mi’raj News Agency (28/5).

Pemukim Yahudi tersebut mengatakan,  para gadis tersebut memakan buah ceri dari salah satu pohon ceri milik seorang pemukim Yahudi Maon di bukit Hebron. Tentara menahan mereka pada Selasa (27/5) dan ditahan di kantor polisi Kiryar Arba. Para gadis yang ditahan oleh tentara Israel masih berusia di bawah umur sekitar 11 sampai 15 tahun.

Salah satu pemukim Yahudi Maon, B’Tselem berkata, seorang pemukim dari maon mengatakan kepada para tentara Israel yang mengawal gadis Palestina, bahwa anak-anak itu memakan beberapa ceri dari daerah pemukiman. Setelah aduan dari pemukim itu, para tentara langsung menghubungi polisi Israel dan membawa mereka ke kantor Polisi untuk di interograsi tanpa adanya orang tua mereka.

Setiap harinya, para tentara Israel mengawal para gadis Palestina yang tingga di Khirbet Tuba, perbukitan selatan saat perjalanan pergi dan pulang dari sekolah. Hal itu dilakukan guna menghindari pelecehan verbal para pemukin yang sering dilakukan terhadap anak-anak Palestina ketika para gadis berangkat dan pulang dari sekolah.

Atty gaby Lasky, pengacara yang mewakili para gadis menghubungi polisi Israel dan mengatakan, beberapa anak dibebaskan setelah orang mereka menghubungi polisi Israel tersebut. Sedangkan, dua orang lainnya masih ditahan untuk ditanyai.

“Saya memiliki kasus pembunuhan dan mereka tidak mempertanyakan tersangka selama lebih dari satu tahun. Namun, gadis-gadis tersebut segera diinterogasi tanpa kehadiran orang tua mereka,” lanjutnya.

Ia berkata, jika hal tersebut terjadi pada gadis-gadis Yahudi maka akan terjadi sebuah pelanggaran karena menginterogasi tanpa kehadiran orangtua mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement