Kamis 29 May 2014 22:25 WIB

Virus MERS Dikhawatirkan Menyebar Saat Musim Haji

Jamaah haji melempar jamarat di Mina
Foto: Hassan Ammar/AP Photo
Jamaah haji melempar jamarat di Mina

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Ada kekhawatiran potensi virus MERS bisa menyebar saat musim haji di Makkah, Arab Saudi. Karenanya mereka yang dianggap berisiko mudah terpapar, dianjurkan untuk tidak berangkat atau berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Otoritas di Arab Saudi telah menyarankan agar calon jamaah haji berusia di atas 65 tahun dan di bawah 12 tahun, juga wanita hamil untuk tidak berangkat haji. Salah satu pemimpin komunitas Arab Saudi di Kota Sydney, Australia, Bilal Al-Hayik menyatakan niatnya untuk berhaji.  "Kami banyak memiliki sanak saudara yang berangkat ke Timur Tengah, seperti ke Libanon, Arab Saudi, Turki, Irak, Iran, dan tempat-tempat seperti itu," ujar Al-Hayik, belum lama ini.

"Jadi kami ingin meningkatkan kewaspadaan pada keluarga. Bahwa ini adalah penyakut dan ada hal-hal yang perlu mereka lakukan untuk pencegahan terkena penyakit tersebut."

Ia juga mengatakan kebanyakan jemaah tidak terlalu peduli dengan terpapar virus MERS saat haji. "Sejujurnya, lebih banyak orang yang meninggal karena merokok setiap harinya," tegasnya.

Sementara itu Badan Kesehatan Dunia, WHO menyarankan agar mereka yang berisiko, seperti manula, yang sedang sakit, atau wanita hamil, perlu berkonsultasi ke dokter sebelum berangkat haji atau berpergian ke Timur Tengah. Menurut laporan WHO, telah ada 632 kasus yang terinfeksi MERS dan 193 orang diantaranya meninggal dunia.

Di Timur Tengah, virus muncul diantara mereka yang memiliki kontak langsung dengan unta dan menyebar melalui para pekerja kesehatan yang merawat mereka. Ada dua kasus yang tidak berhubungan pada bulan Mei di Amerika Serikat, satu di Indiana dan satu lainnya di Florida. Keduanya adalah pekerja di bidang kesehatan yang bekerja di Timur Tengah.

Kasus MERS telah dilaporkan ditemukan di negara-negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Yordan, Qatar, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab. Ada juga beberapa kasus yang ditemukan di Eropa, Afrika, dan Asia.

Jenis virus MERS ditemukan pula pada unta-unta di Nigeria, Tunisia, Ethiopia pada kurun 2009 dan 2011, yang menjadi indikasi virus telah menyebar. Di Australia, beberapa agen perjalanan mengatakan kepada ABC bahwa mereka menyarankan agar para lanjut usia dan anak-anak untuk tidak berpergian ke Timur Tengah.

Dengan semakin banyaknya warga Australia yang berpergian keliling dunia, termasuk ke Timur Tengah, sejumlah ahli mengatakan ada resiko MERS akan masuk juga ke Australia.

Peneliti dari CSIRO, Gary Crameri mengatakan virus ini tidak mudah menyebar."Risiko terpapar melalui kontak biasa atau di pesawat sangatlah kecil," ujar Crameri.

"Bagi mereka yang singgah beberapa saat di Timur Tengah atau tinggal sebentar pun resikonya rendah," tambahnya. "(Tapi) ada kemungkinan mereka yang telah terjangkit penyakit ini di Timur Tengah akan datang ke Australia."

sumber : abc, radio australia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement