Jumat 30 May 2014 13:21 WIB

Inilah Rekaman Foto Pendatang Awal di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia dikenal sebagai negara yang menjadi tujuan imigran dari seluruh penjuru dunia. Tahun ini, Arsip Nasional di Canberra menggelar pameran foto para imigran. Pameran ini berusaha memberikan wawasan soal kehidupan para imigran di tempat tinggal baru mereka, yakni sejenis asrama.

Ide awal pameran ini berasal dari Departemen Imigrasi Australia yang memberikan 20 ribu foto koleksi soal imigran. Kurator Amy Lay lalu memilih 50 foto, yang semuanya menceritakan soal kehidupan para imigran di asrama.

"Kami temukan cerita soal pemondokan para imigran itu sangat menggugah banyak orang, sehingga banyak orang yang bisa menguhubungkan pengalaman kehidupan mereka dengan foto-foto ini. Ini membawa banyak kenangan," ujar Lay, belum lama ini.

Keluarga imigran masuk rumah baru di Maribyrnong, Victoria, tahun 1965. 'Nissen huts', jenis pemodokan yang banyak ditemukan masa itu (Foto: National Archives of Australia)
Pemondokan sejenis asrama bagi para migran dibangun di hampir hampir seluruh wilayah Australia setelah Perang Dunia II. Pemondokan ini dibuat untuk membantu Pemerintah Persemakmuran untuk meningkatkan jumlah penduduk.

Ratusan ribu pendatang baru yang masuk Australia tinggal di pemondokan ini, ada yang sementara, atau bisa juga bulanan dan tahunan.

"Saat itu ada kekurangan akomodasi, jadi idenya adalah menyiapkan 'batu loncatan' (bantuan) bagi para imigran baru tinggal di Australia, membantu mencarikan pekerjaan, mereka bisa juga mendapat pelajaran bahasa Inggris, jika perlu," ujar Lay.

Fasilitas dapur umum di Tamarind, Kawasan Utara Australia, tahun 1984 (Foto: National Archives of Australia)
Pameran yang digelar oleh Arsip Nasional ini juga menampilkan foto-foto resmi milik pemerintah Australia, selain foto-foto koleksi pribadi dari para imigran yang pernah tinggal di pemondokan tersebut.

Foto-foto ini memotret kenyamanan, keluarha, dan kesempatan yang dimiliki oleh para imigran.

Lay mengatakan kisah dan pengalaman pribadi yang membuat pameran ini hidup.

Imigran dari Spanyol menjemur sambil berbincang di Villawood, New South Wales, tahun 1963 (Foto: National Archives of Australia)
"Departemen Imigrasi Australia ingin menampilkan sisi-sisi tertentu dari asrama ini, tentunya sisi yang positif," ujar Lay.

"Tetapi foto-foto tersebut sebenarnya menceritakan pengalaman nyata mereka di asrama tersebut, tempat yang mungkin tidak semewah yang mereka bayangkan."

Anak-anak berbaris menunggu giliran menerima susu di Scheyville, New South Wales, tahun 1957 (National Archives of Australia)
Arsip Nasional berharap pameran ini akan memberikan wawasan unik soal bagian yang kurang dikenal dalam sejarah imigrasi Australia.

"Asrama ini adalah sesuatu yang ... besar bagi para migran, karena mereka mengingatnya, tapi tidak semua di negara ini telah melihatnya atau mengalaminya, jadi kami ingin menceritakan betapa sulitnya kehidupan para migran awal itu," ujar Lay.

Pameran yang diberi nama 'A Place to Call Home? Migrant Hostel Memories', dibuka pada hari Jumat (30/05) dan akan berlangsung hingga 30 September mendatang.

Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia - Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement