REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia dikenal sebagai negara yang menjadi tujuan imigran dari seluruh penjuru dunia. Tahun ini, Arsip Nasional di Canberra menggelar pameran foto para imigran. Pameran ini berusaha memberikan wawasan soal kehidupan para imigran di tempat tinggal baru mereka, yakni sejenis asrama.
Ide awal pameran ini berasal dari Departemen Imigrasi Australia yang memberikan 20 ribu foto koleksi soal imigran. Kurator Amy Lay lalu memilih 50 foto, yang semuanya menceritakan soal kehidupan para imigran di asrama.
"Kami temukan cerita soal pemondokan para imigran itu sangat menggugah banyak orang, sehingga banyak orang yang bisa menguhubungkan pengalaman kehidupan mereka dengan foto-foto ini. Ini membawa banyak kenangan," ujar Lay, belum lama ini.
Ratusan ribu pendatang baru yang masuk Australia tinggal di pemondokan ini, ada yang sementara, atau bisa juga bulanan dan tahunan.
"Saat itu ada kekurangan akomodasi, jadi idenya adalah menyiapkan 'batu loncatan' (bantuan) bagi para imigran baru tinggal di Australia, membantu mencarikan pekerjaan, mereka bisa juga mendapat pelajaran bahasa Inggris, jika perlu," ujar Lay.
Foto-foto ini memotret kenyamanan, keluarha, dan kesempatan yang dimiliki oleh para imigran.
Lay mengatakan kisah dan pengalaman pribadi yang membuat pameran ini hidup.
"Tetapi foto-foto tersebut sebenarnya menceritakan pengalaman nyata mereka di asrama tersebut, tempat yang mungkin tidak semewah yang mereka bayangkan."
"Asrama ini adalah sesuatu yang ... besar bagi para migran, karena mereka mengingatnya, tapi tidak semua di negara ini telah melihatnya atau mengalaminya, jadi kami ingin menceritakan betapa sulitnya kehidupan para migran awal itu," ujar Lay.
Pameran yang diberi nama 'A Place to Call Home? Migrant Hostel Memories', dibuka pada hari Jumat (30/05) dan akan berlangsung hingga 30 September mendatang.
Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia - Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus