Jumat 30 May 2014 13:30 WIB

Polisi Makkah Bantah Jembatan Maktaf Rubuh

Jamaah umrah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Reuters/Amr Abdallah Dalsh
Jamaah umrah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Gencarnya berita di sosial media soal runtuhnya jembatan maktaf yang mengelilingi ka'bah untuk tawaf Kamis (29/5) malam dibantah kepolisian Arab Saudi. Kepolisian kerajaan juga membantah adanya tiga korban tewas jamaah yang sedang umrah.

Seperti dilansir Arab News, Kepolisian mengatakan yang terjadi adalah jamaah berdesak-desakan di dekat Ka'bah dan empat orang mengalami luka setelah terdesak dalam kerumunan.

Juru Bicara Kepolisian Makkah, Aati al-Qurashi mengatakan tiga diantara yang terluka adalah wanita dan cukup diobati di lokasi. "Sementara satu orang dirujuk ke rumah sakit," ujarnya. Seseorang yang dirujuk ke rumah sakit adalah laki-laki dan terluka di kepalanya.

Seorang pejabat lain mengatakan, sedikit insiden di dekat Ka'bah terjadi karena ada jadwal pencucian kiswah yang langsung didatangi oleh Gubernur Makkah Mishaal bin Abdullah. Orang-orang yang sedang di sekitar Ka'bah berusaha untuk melihat isi ka'bah dari dekat saat kiswah diganti. "Saat itulah keributan terjadi," paparnya.

Kiswah atau penutup Ka'bah dicuci dua kali setahun. Yakni di bulan Muharram dan Sya'ban. "Kami merasa terhormat untuk melayani jamaah sepanjang tahun," ungkap Mishaal. 

Sebelumnya di Indonesia beredar video dan pesan berantai yang menginformasikan jembatan maktaf yang digunakan untuk tawaf saat Masjidil Haram direnovasi rubuh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement