REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih memperingatkan Cina agar tidak melakukan aksi provokasi di wilayah laut Cina Selatan. Peringatkan ini disampaikan Washington seiring memanasnya suhu politik di kawasan tersebut.
"Kami menolak deklarasi Beijing di Laut Cina Selatan. Kami mendesak Cina tidak mengimplementasikannya," ucap Juru BIcara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki seperti dilansir AFP, Sabtu (31/6).
Psaki mengungkap AS akan terus mendorong Cina untuk bekerjasama dengan negara lain dalam menentukan langkah membangun kepercayaan. Ini termasuk, saluran komunikasi darutat yang dapat mengatasi bahasa dan mengurangi ketegangan.
Sebelumnya, Jepang menuduh pesawat tempur Cina terbang di sekitar 30 meter dari pesawat pengintai Jepang OP-3C. Tak jauh, pesawat tempur Cina SU-27 terbang dekat pesawat Jepang YS-11 EB di wilayah yang sama.
Namun, Beijing membalas klaim Tokyo dengan mengatakan bahwa dua jet tempur Jepang F-15 datang secara serampangan mendekati pesawat angkut Cina Y-8 dalam sebuah insiden pada 23 November.
Psaki mengatakan Washington mendesak semua negara "untuk memastikan bahwa mereka menghormati keselamatan pesawat dalam penerbangan".
"Upaya apa pun yang mengganggu kebebasan dalam penerbangan yang melebihi batas wilayah dalam area udara internasional bisa meningkatkan ketegangan regional dan risiko kesalahan perhitungan, konfrontasi dan insiden yang tidak diinginkan," ujarnya.
Hubungan antara Jepang dan Cina didera ketegangan karena sengketa teritorial atas pulau di Laut Tiongkok Selatan yang dikenal dengan nama Diaoyu dalam bahasa Tionghoa dan Senkaku dalam bahasa Jepang.
Beijing meningkatkan ketegangan pada November dengan mendeklarasikan seluruh zona identifikasi pertahanan udara yang mencakup wilayah yang tumpang tindih zona serupa milik Jepang.