REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, Sabtu (31/5) mendesak para pemimpin kudeta Thailand untuk melepaskan tahanan dan mengimbau pelaksanaan segera pemilihan umum.
"Kami mendesak Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand untuk membebaskan mereka yang telah ditahan,'' kata Hagel pada konferensi tingkat tinggi keamanan Asia di Singapura.
''Kami mendesak militer Thailand mengakhiri pembatasan kebebasan berekspresi dan segera bergerak untuk memulihkan kekuasaan kepada rakyat Thailand melalui pemilihan umum yang bebas dan adil," katanya.
Jika militer Thailand tidak bisa melakukannya, Hagel mengancam bahwa AS akan menangguhkan dan mempertimbangkan kembali bantuan militer AS dan keterlibatannya dengan Bangkok.
Pemimpin militer Thailand Jumat mengesampingkan pemilihan umum untuk setidaknya satu tahun guna memberikan waktu untuk reformasi politik.
Jenderal Prayut Chan-O-Cha mengatakan militer baru merencanakan akan bekerja untuk mengembalikan negara berpenduduk 67 juta orang itu ke demokrasi dalam tempo sekitar 15 bulan.
Amerika Serikat membatalkan pelatihan militer dengan Thailand dan menghapus rencana kunjungan beberapa pejabat setelah militer Thailand merebut kekuasaan.