REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para peneliti menemukan obat baru yang disebut-sebut mampu menolong pasien kanker payudara, yang menjalani kemoterapi. Obat ini juga diyakini mampu menghindari infertilitas atau ketidaksuburan dan menopause dini.
Penelitian yang melibatkan 218 perempuan dari berbagai negara ini menyebut suntikan obat berjenis ‘goserelin’. Suntikan yang dilakukan tiap bulan, mampu menghambat menopause tiba-tiba yang menon-aktifkan indung telur pasien.
Peneliti dari Pusat Kanker Peter MacCallum di Melbourne menemukan, para pasien yang mendapat suntikan ‘goserelin’ selama menjalani masa kemoterapi, 64% tak berpeluang terkena menopause dini. “Bagi para perempuan ini, penemuan ‘goserelin’ sangatlah penting. Ada sekitar 800 perempuan di Australia, berumur di bawah 40 tahun, yang terdiagnosa kanker payudara. Mereka ini belum berkeluarga,” ujar Dr. David Speakman, ketua ahli medis pusat kanker tersebut, baru-baru ini.
Penelitian ini juga mengungkap, para perempuan yang memakai obat ini berkesempatan ganda untuk memiliki bayi setelah pengobatan kanker mereka usai, dibanding mereka yang tak menerima suntikan apapun.
Hasil penelitian bertema ‘Pencegahan Menopause Dini’ ini ditampilkan dalam pertemuan Komunitas Onkologi Klinis Amerika di Chicago.
Ketua Penelitian, Profesor Kelly-Anne Phillips, mengatakan, belakangan ini banyak perempuan membekukan sel telur atau embrio mereka sebelum menjalani kemoterapi, dan mencoba untuk hamil ketika telah dinyatakan aman untuk mengandung.
“Melalui penelitian ini, kita memiliki cara yang sederhana sekaligus bisa diakses untuk membantu mempertahankan kesuburan pada pasien kanker payudara muda tanpa memperparah dampak kankernya,” jelasnya.
Profesor Kelly-Anne menjelaskan, pengobatan ini bisa saja membawa manfaat bagi perempuan muda dengan jenis kanker lain.
Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis - Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus