Ahad 01 Jun 2014 11:59 WIB

Taliban Bebaskan Tentara AS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Mansyur Faqih
Bowe Bergdahl
Foto: Aljazeera
Bowe Bergdahl

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tentara Amerika Serikat, Bowe Bergdahl dibebaskan Taliban dari penjara di Afganistan, Sabtu (31/5). Pembebasan Bergdahl merupakan kesepakatan pertukaran tahanan yang dilakukan Taliban dengan pemerintah Qatar. 

Dalam negosiasi, terdapat kesepakatan agar AS juga membebaskan lima orang petinggi Afganistan yang menjadi tahanan Guantanamo Bay, Kuba. Presiden AS, Barack Obama berterima kasih pada pangeran Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani atas komitmennya dalam memediasi AS dan Taliban.

"Untuk bantuan dalam membantu mengamankan kembali tentara kami, saya menyampaikan penghargaan terdalam kepada Emir Qatar," kata Obama dikutip Aljazeera

Ia mengaku senang karena AS akan menyambut kembali sersan Bergdahl setelah ia melewati segala pengorbanannya untuk negara. Orang tua Bergdahl, Bob dan Jan Bergdahl dalam konferensi pers dengan Obama mengucapkan terima kasih kepada semua orang di dalam negeri dan internasional yang terlibat dalam pemulangan anak mereka. 

"Hal rumit dalam pemulangan anak kami tidak akan pernah dipahami. Kami tidak bisa berkata-kata lagi pagi ini ketika mendengarnya dari presiden," kata Bob.

Bergdahl adalah sersan tentara AS yang ditahan Taliban sejak 30 Juni 2009. Pria 28 tahun uty telah diserahkan pada pasukan AS oleh Taliban pada Sabtu malam di Afganistan timur dekat perbatasan Pakistan.

Pejabat berwenang mengatakan pertukaran tahanan berlangsung lancar. Bergdahl dalam kondisi baik dan cukup prima. Sementara, tahanan dari Guantanamo Bay diserahkan pada pemerintah Qatar. 

Mereka adalah  Mohammad Fazl, Mullah Norullah Noori, Mohammed Nabi, Khairullah Khairkhwa dan Abdul Haq Wasiq. Lima orang itu merupakan petinggi penting dalam pemerintahan Taliban yang ditahan AS pada 2001.

Fazl adalah wakil menteri pertahanan sementara Noori adalah gubernur provinsi Balkh. Taliban menyatakan pembebasan mereka sangat menggembirakan. Sementara, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kesepakatan disetujui melalui pembicaraan tidak langsung dengan komisi politik Taliban. 

Omar Samad, senior Asia Tengah dari New America Foundation, mengatakan, pertukaran itu adalah kabar baik bagi semua sisi. Samad mengatakan fakta bahwa Qatar mampu menengahi pertukaran berarti ada momentum yang berkembang di dalam Taliban untuk pembicaraan politik. 

"Namun, masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan. Perdamaian dengan mereka akan memakan waktu, bicara politik juga akan memakan waktu. Tapi pertukaran ini membuat kita melihat bahwa hal bergerak dan berubah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement