REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tunisia Sabtu mengatakan pihaknya menunda satu pertemuan darurat dengan tetangga Afrika Utaranya untuk membicarakan situasi di Libya, karena keadaan yang tidak menentu di negara itu.
Dengan kekacauan di Libya yang meningkat, Tunisia menurut rencana akan melakukan pertemuan Ahad dengan negara-negara anggota lain Uni Magreb Arab (AMU) untuk mencari satu solusi politik atas kerusuhan di negara yang sebagian besar gurun itu.
AMU beranggotakan Tunisia, Libya, Mauritania, Aljazair dan Maroko.
" Sangat disesalkan pertemuan terpaksa ditunda karena situasi tidak menentu di Libya," kata juru bicara kementerian luar negeri Mokhtar Chouachi, Sabtu.
Pertemuan itu diperkirakan akan diikuti oleh satu pertemuan beberapa utusan khusus beberapa negara dan organisasi, termasuk PBB dan Uni Eropa, tetapi ini juga ditangguhkan. Tidak ditetapkan sampai kapan penundaan itu.
Pernyataan Chouachi diucapkan saat pergolakan kekuatan politik di Tripoli di mana dua pemerintah yang bersaing mengklaim menguasai cadangan mata uang yang banyak negara itu dari hasil penjualan minyak dan gas, sementara seorang jenderal yang membangkang melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras Islam di kota Benghazi di bagian timur negara itu.
Libya menurut rencana akan menyelenggarakan pemilu kurang dari empat minggu untuk menggantikan Kongres Umum Nasional, parlemen sementara negara itu yang dipilih Juli 2012 setelah pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan diktator Muamar Gaddafi.