REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang perempuan asal Sydney ditangkap aparat kepolisian dengan tuduhan melakukan penipuan melalui kencan online. Para korban aksi wanita ini adalah sejumlah pria yang lebih tua dari dirinya. Dari aksi menipunya ini, dia berhasil meraup uang senilai lebih dari 2 juta dolar.
Perempuan berusia 39 tahun ini dituduh menyasar empat pria berbeda dengan usia 60-70an untuk mendapatkan uang mereka dan lantas memindahkannya ke rekening pribadi. Ia dituduh mendekati keempat pria tersebut secara online antara bulan Agustus 2013 hingga Februari tahun ini, dengan modus menginginkan sebuah hubungan.
Polisi mencurigai perempuan ini telah merayu para pria tersebut untuk menolongnya. Termasuk mengatakan bahwa ia membutuhkan uang untuk membayar perawatan kesehatan bagi kerabatnya yang sakit atau untuk biaya pemakaman saudaranya. Ia juga mengklaim membutuhkan bantuan uang untuk membayar biaya bank, yang memungkinkan dirinya untuk mengkakses dana yang disediakan anggota keluarga berkediaman di luar negeri.
Salah satu dari pria yang dikencaninya tersebut telah memberinya 1,9 juta dolar. Tiga orang lainnya masing-masing memberinya 190 ribu, 58 ribu, dan 12 ribu dolar.
Perempuan tertuduh ini ditahan di Sydney barat daya pada 29 Mei setelah polisi menggerebek dua properti yang diduga menjadi tempat pelaku beraksi. Selain itu, polisi juga menyita tiga mobil, sementara uang tunai senilai lebih dari 1 juta dolar dan beberapa aset, dibekukan.
Perempuan ini ditahan dengan empat tuduhan penipuan dan satu tuduhan pencucian uang. Komandan Tim Penipuan dan Kejahatan Online, Inspektur Detektif Arthur Katsogiannis, mengatakan, semua kasus penipuan seharusnya dilaporkan ke polisi.
“Jika anda mencurigai seseorang dan seseorang itu menipu anda, tolong segera hubungi polisi. Beberapa orang merasa malu untuk melaporkan kasus penipuan ke polisi atau mereka pikir tak ada gunanya untuk melapor karena bank mereka tak akan mengganti kehilangannya. Dengan melapor, kami bisa membuat investigasi dan mengurangi kemungkinan adanya penipuan, di kemudian hari,” jelas Arthur, baru-baru ini.