Senin 02 Jun 2014 04:31 WIB

Netanyahu Minta Dunia Tak Akui Pemerintahan Palestina

Rep: Andi Nurroni / Red: Chairul Akhmad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo/Gali Tibbon
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan negara-negara di dunia untuk tidak mengakui pemerintahan baru Palestina.

Hal tersebut diungkapkan Netanyahu setelah dua faksi besar Palestina yang selama ini berseberangan, yakni Fatah dan Hamas, bersatu dan menyepakati sebuah pemerintahan koalisi.

Selama ini, Israel dan Barat telah memasukkan Hamas ke dalam organisasi teroris karena dianggap tidak memiliki itikad berdamai.

Namun, langkah mengejutkan ditempuh Presiden Palestina dari kelompok Fatah, Mahmoud Abbas, yang menggalang rekonsilisi dengan Hamas April lalu. Senin (2/6) ini, kedua kelompok berencana mengumumkan sebuah pemerintahan persatuan di antara mereka.

Merespons hal tersebut, Netanyahu menyeru kepada dunia untuk tidak mengakui pemerintahan yang dianggap ancaman besar bagi negara Yahudi Israel.

"Hamas adalah organisasi teroris yang menginginkan kehancuran Israel, jadi komunitas dunia tidak semestinya mendukung mereka,” ujar Netanyahu, Ahad (1/6), seperti dilansir //Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement