REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa menilai Thailand mengalami kemunduran demokrasi. Hal ini dapat dilihat tidak membaiknya kondisi politik di negara tersebut. Bahkan terjadi kudeta terhadap kekuasaan.
"Situasi di Thailand jadi keprihatinan kita. Kita melihat pengambilan kekuasaan melalui kudeta, sesuatu yang tidak ingin dilihat dan terjadi di tahun 2014. Ini jelas merupakan satu kemunduran bagi konsep demokrasi di Thailand," katanya, Senin (2/6).
Ia mengatakan pemerintah Indonesia menyayangkan kondisi terakhir yang menyebut pemerintahan Thailand sudah dikuasai militer. Meskipun Indonesia tak ingin ikut campur dalam rumah tangga negara lain, tetapi fakta tersebut sangatlah disayangkan. Bahkan, ia beranggapan proses demokrasi tidak menunjukkan perbaikan.
"Kita melihat proses di Thailand ini tidak membaik. Harapan kita proses dapat dipulihkan kembali dan demokrasi bisa dipertahankan kembali," katanya.
Sementara mengenai WNI yang ada di Thailand, ia menghimbau agar meningkatkan kewaspadaan. Begitu pula jika ada WNI yang hendak pergi ke negara tersebut. Ia juga menegaskan belum akan ada evakuasi WNI dari Thailand.
"Senantiasa tingkatkan kewaspadaan, menghindari tempat yang ada unjuk rasa dan senantiasa memberitahukan rencana kepergiannya baik pada KBRI atau Kemenlu," katanya.