REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Pertempuran hebat  pecah di timur kota Benghazi, Libya antara kelompok bersenjata Ansar al-Sharia dan kelompok bersenjata yang setia kepada Khalifa Haftar, mantan jenderal militer.

Akibatnya, 19 orang tewas dan 82 lainnya terluka dalam pertempuran ini. Aljazeera melaporkan, para saksi mengatakan baku tembak yang terjadi pada Senin (2/6). kemarin bahkan dapat terdengar di seluruh penjuru kota. 

Haftar selama ini mengampanyekan akan menyingkirkan pasukan Libya. Ia pun mengatakan bahwa pemerintahan federal telah gagal mengendalikan situasi. 

Sementara itu, Suleiman El Dressi, warga Benghazi, mengatakan dua orang telah tewas akibat ledakan yang terjadi. "Warga di rumah dan sangat ketakutan, kami menunggu pertempuran berhenti," katanya.

Lanjutnya, pemerintah pusat tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi di wilayah tersebut. "Mereka putus asa dan tak berguna," tambahnya. Menurut penduduk setempat, pertempuran itu merupakan pertikaian terburuk sejak Maret 2011. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika