Selasa 03 Jun 2014 08:52 WIB

Afghanistan Geram dengan Kesepakatan AS-Taliban

Rep: c66/ Red: Hazliansyah
Presiden Afghanistan, Hamid Karzai
Foto: AP
Presiden Afghanistan, Hamid Karzai

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Afghanistan Hamid Karzai geram dengan kesepakatan yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) dan Taliban dalam penukaran tahanan. Kesepakatan yang dibuat tanpa sepengetahuan Karzai itu menunjukkan AS gagal mendukung rencana perdamaian yang ada di Afghanistan.

Seorang sumber dari Kantor Presiden Afghanistan, Senin (2/6) mengatakan, Karzai curiga dengan maksud AS yang berhasil bernegosiasi dengan Taliban. Sumber tersebut bahkan mengatakan jika Presiden bertanya-tanya mengapa negosiasi AS dan Taliban bisa terjadi begitu mudah. Hal ini menyusul pembicaraan damai antara Pemerintah Afghanistan dengan Taliban, yang didukung oleh AS tak kunjung menemukan titik temu.

Kesepakatan AS dan Taliban dalam menukarkan tahanan dinilai oleh Karzai dapat menghancurkan harapan pembicaraan damai dimulai kembali. Hal ini terlebih saat Taliban menyatakan, kesepakatan kelompoknya dengan AS tidak akan mempengaruhi proses damai mereka dan Pemerintah Afghanistan. 

"Ini tidak membantu perdamaian antara kami dan Pemerintah, sejak semula kami tidak percaya dengan proses ini," ujar Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, Ahad (1/6).

Sementara itu, pejabat di Kantor Presiden Afghanistan juga mengatakan jika Karzai khawatir AS dapat membuat kesepakatan lebih lanjut dengan Taliban. Karzai khawatir jika secara diam-diam AS dan Taliban merencanakan sesuatu dibelakang.

"Hal ini dikhawatirkan jika AS dan Taliban dapat membuat kesepakatan baru dibelakang Presiden," ujar pejabat tersebut. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement