REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Sersan Bowe Bergdahl, yang baru-baru ini dibebaskan setelah lima tahun ditahan Taliban, akan diperiksa jika tentara menemukan bukti dia bertindak menyalahi aturan, kata perwira tinggi Amerika Serikat pada Selasa.
Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Martin Dempsey berbicara setelah muncul pernyataan dari satuan tempat Bergdhal bahwa dia ditangkap setelah meninggalkan posnya. Harian "The New York Times" mengutip seorang mantan perwira militer yang mengatakan Bergdahl menyelinap meninggalkan pangkalannya dekat perbatasan Afghanistan dengan Pakistan, meninggalkan sepucuk surat yang menyebutkan dia merasa risau dengan tentara dan perang dan akan memulai hidup baru.
"Para pemimpin tentara kami tidak akan mengabaikan tindakan (dia) melanggar aturan jika hal itu terjadi," kata Dempsey.
Jenderal itu menekankan bahwa Bergdahl tidak bersalah sampai dia terbukti bersalah, dan militer akan terus merawat dia dan keluarganya. "Pertanyaan-pertanyaan seputar perilaku tentara yang khusus ini terpisah dari usaha kami untuk menemukan anggota tentara AS yang ditahan musih," tulis Dempsey dalam pernyataannya.
"Ini sepertinya peluang terakhir dan terbaik untuk memebaskanya. Karena situasi yang melingkup penangkapannya, ketiak dia bisa berikan (fakta-fakta), kami akan mempelajarinya," katanya.
Bergdahl dibebaskan akhir pekan lalu di Afghanistan sebagai pertukaran bagi pembebasan lima militan tingkat tinggi Taliban yang ditahan di penjara Teluk Guantanamo, Kuba. Presiden Barack Obama menerima kritik tajam dari politisi Partai Republik dan pengeritik lainnya yang menyatakan pertukaran itu akan mendorong yang lain mencoba untuk menagkap serdadu-serdadu AS atau menyandera diplomat.
Para pembantu Obama telah membela persetujuan itu sebagai langkah tepat untuk menyelamatkan nyawa seorang serdadu yang ditangkap dan kesehatannya diyakini memburuk. Dari Warsawa Presiden Obama pada Selasa membela kesepakatan pertukaran tahanan dengan Taliban untuk membebaskan seorang tentara AS, yang ditawan lima tahun, menyusul serangan dari pesaingnya, Republiken.
Obama menyatakan dia melihat peluang untuk kesepakatan cepat di tengah kekhawatiran atas kesehatan Bergdahl dan bahwa ia memiliki kewajiban suci untuk membebaskan prajurit Amerika.