REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Badan Migrasi Federal Rusia (FMS) menyatakan kemungkinan perpanjangan suaka politik bagi mantan agen NSA Edward Snowden merupakan masalah biro Moskow, bukan kantor pusat.
"Apapun yang karyawan saya putuskan, hal itu akan sesuai dengan hukum Rusia," kata kepala FMS Konstantin Romodanovsky. "Anda akan mendapatkan informasi pada waktu yang tepat," lanjutnya seperti dilansir dari Xinhua.
Namun, ia tidak mengatakan apakah Snowden yang mendapatkan suaka pada Juli lalu ini telah memohon perpanjangan suakanya. Meskipun begitu, sejumlah media mengatakan mantan agen NSA ini telah mencari negara baru untuk berlindung.
Vladimir Volokh, kepala Dewan Umum FMS, mengatakan Snowden harus membuat permintaan tertulis untuk memohon perpanjangan. "Tak ada tambahan berkas yang diperlukan jika persyaratannya belum berubah," katanya.
Snowden menghadapi tiga tuntutan di Amerika Serikat setelah ia menyebarkan dokumen rahasia negara. Ia pun melarikan diri ke Rusia pada Juni 2013 lalu karena paspornya telah dicabut oleh Washington dan dilaporkan terjebak di bandara Moskow selama hampir sebulan sebelum mendapatkan suaka.
Selain itu, Snowden juga mengatakan ingin kembali ke tanah kelahirannya suatu hari nanti. Namun, Washington pun menegaskan apakah Snowden akan mendapatkan hukuman atas tindakannya.