REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar telah memindahkan lima tahanan Taliban Afghanistan yang dibebaskan setelah ditukar dengan seorang serdadu Amerika Serikat ke kompleks perumahan dan akan mengizinkan mereka bebas di negara itu. Demikian kata seorang pejabat senior Teluk pada Selasa.
Para pejabat AS telah merujuk kepada pembebasan para militan itu sebagai pemindahan dan mengatakan pembatasan-pembatasan akan diberlakukan atas mereka di Qatar.
Salah seorang pejabat mengatakan mereka dilarang selama setahun meninggalkan Qatar dan juga memantau kegiatan-kegiatan mereka.
"Lima orang pria tersebut menerima pemeriksaan kesehatan dan mereka sekarang tinggal bersama keluarga mereka di fasilitas akomodasi di Doha," kata sumber di Teluk itu, yang meminta jatidirinya tak disebut kepada kantor berita Reuters.
"Mereka boleh bergerak bebas di dalam wilayah negeri itu,'' katanya.
Menyusul persetujuan pembebasan mereka yang ditukar dengan seorang serdadu AS yang ditahan Taliban di Afghanistan, sejumlah pejabat intelejen dan penasehat Kongres mengkhawatirkan peran negara Teluk itu sebagai jembatan antara Washington dan Taliban.
Pejabat di Teluk itu mengatakan lima pria Taliban tersebut, yang diberi izin tinggal di Qatar, tidak akan diperlakukan seperti tahanan sementara di Doha dan tak ada pejabat AS akan terlibat dalam pemantauan gerakan mereka sementara berada di negara itu.