REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Direktur Eksekutif Kesehatan Masyarakat Australia Barat, Dr Tarun Weeramanthri mengatakan pihaknya menyambut baik riset lebih lanjut tentang penggunaan rokok elektrik. Sebab, katanya, sejauh ini tidak ada bukti kalau rokok elektrik bekerja lebih baik kdibandingkan produk pengganti nikotin lainnya.
"Rokok Elektrik sudah ada sejak tahun 1960, namun di luar klaim mereka, produk itu tidak terdaftar di Australia sebagai produk yang membantu berhenti merokok,” katanya, baru-baru ini.
"Sejumlah orang akan mengaku alat itu memang membantu mereka berhenti merokok, namun ketika kita melihat bukti-bukti ilmiah, ternyata banyak orang yang tetap saja mengkonsumsi rokok elektrik dan rokok biasa,”
"Percobaan jangka panjang juga belum menyimpulkan soal efektifitas dari rokok elektrik dalam membantu orang berhenti merokok,’
Apa yang berubah, menurut Dr Weeramanthri, hanya rokok elektrik terus menjadi bisnis yang semakin besar. Terutama di Eropa, dimana ada lebih dari 7 juta orang yang menggunakan alat itu. "Yang terjadi beberapa tahun terakhir adalah banyak perusahaan rokok besar justru menguasai perusahaan rokok elektrik,”
Jika anda lihat di Eropa, rokok elektrik sekarang diiklankan persis sama dengan rokok yang biasa yang melibatkan iklan dan aksi pemasaran besar-besaran. Bukti yang terjadi di sejumlah negara menunjukkan, produk itu juga dipasarkan pada konsumen anak-anak,”
"Kondisi inilah yang hendak kami hindari,” tegasnya.