Kamis 05 Jun 2014 05:16 WIB

Pemberontak Pro-Rusia: Putin Beri Kami Harapan Palsu

Rep: C81/ Red: Didi Purwadi
Pasukan pemberontak pro-Rusia. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Gleb Garanich
Pasukan pemberontak pro-Rusia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Di tengah meningkatnya korban meninggal di timur Ukraina, kepala kelompok pemberontak pro-Rusia menyatakan kekecewaannya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, karena tidak mengirimkan pasukan yang lebih banyak.

"Satu-satunya bantuan yang mungkin bagi kita adalah jika pasukan Rusia datang," kata Dmitry Boitsov, Tentara Rusia Ortodoks dari Slaviansk, Ukraina, Rabu (4/6).

Di Slaviansk, pertempuran telah berkecamuk selama dua hari berturut-turut. ''Jika dia tidak membawa pasukan, akan ada orang di sini yang ingin menghancurkannya. Karena, ia memberi kami harapan palsu," kata Boitsov.

Tentara Ortodoks Rusia adalah sebuah kelompok milisi yang baru terbentuk. Mereka merupakan salah satu dari beberapa kelompok pemberontak bersenjata pertempuran di Ukraina timur.

Boitsov mengatakan mereka sangat membutuhkan bantuan pasukan dari Rusia. "Para pejuang kami adalah pekerja tambang dan pemain muda yang tidak tahu bagaimana menggunakan senjata," kata Boitsov kepada NBC News.

Ia juga mengatakan bahwa mereka seperti berjuang sendiri. ''Seperti seluruh dunia melawan Kita. Bahkan, di sini banyak pengkhianat di antara kita," ujarnya.

Slaviansk dianggap sebagai kota dengan nilai strategis karena lokasinya di persimpangan timur Ukraina  dan letaknya diantara tiga wilayah utama. Kota ini sekitar 55 km sebelah utara dari Donetsk yang merupakan kota terbesar di timur.

Pada hari Rabu (4/6), Boitsov mengatakan 50 pasukan milik Republik Rakyat Donetsk dilaporkan telah tewas dalam pertempuran selama 24 jam terakhir.

"Elektabilitas Putin akan jatuh jika ia menjadi seperti ini terhadap kita," kata Boitsov. "Mengapa dia mengkhianati kita? Dia memberi kita harapan untuk melawan dan kemudian memberi kami harapan palsu. Ketika ia pindah pasukannya, semua orang disini kehilangan harapan."

Pertempuran di Slaviansk selama dua hari terakhir telah membuat banyak warga yang ketakutan melarikan diri, karena tembakan dan gumpalan asap hitam yang selalu mengepul di atas pinggiran kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement