Kamis 05 Jun 2014 09:00 WIB

Teknologi Janjikan Keuntungan Bagi Petani (2)

Perkebunan nanas
Foto: Antara
Perkebunan nanas

REPUBLIKA.CO.ID, ST. LOUIS -- Climate Corporation telah menetapkan sebuah tujuan mulia: membantu “semua orang di dunia dan bisnis untuk mengatasi dan beradaptasi dengan pergantian cuaca.

 

Versi “Pro” yang mengharuskan pengguna membayar, baru saja dirilis tahun ini. Versi ini bertujuan untuk memberi petani nasihat tentang aspek-aspek kerja mereka: apa yang harus ditanam, kapan harus memberi pupuk dan pestisida, dan berapa banyak uang yang mereka bisa harapkan dari panen mereka.

 

Memberikan saran tentang pertanian bukanlah hal baru. Orang-orang seperti Eric Gordon telah melakukan hal ini untuk waktu yang lama.

 

“Pada musim panen, saya biasanya bicara dengan beberapa petani saya 2-3 kali sehari. Bisnis ini adalah bisnis dengan orang-orang,” katanya tentang beberapa teman kerja lamanya, yang khawatir teknologi akan membuat penasihat pertanian tidak laku lagi. Tetapi, Gordon tidak setuju.

 

“Saya tidak melihatnya sebagai pengganti. Saya melihatnya sebagai alat untuk membuat kita lebih baik, lebih efisien,” katanya.

 

D’Orgeval dari Climate Corporation juga setuju. Ia berkata bahwa rekayasa komputer hanya sebaik data yang orang-orang masukkan kedalamnya. Itu berarti perusahaan perlu informasi detil dari tiap perkebunan, hal-hal yang hanya diketahui oleh petani.

 

“Itulah alasan kenapa saya pikir sangatlah penting bagi kita untuk mempunyai petunjuk dan prinsip yang jelas tentang apa yang akan kita lakukan dengan data-data dari petani,” katanya, dan menambahkan bahwa Climate Corporation merahasiakan informasi tersebut.

 

Kekhawatiran privasi

 

Tetapi Shelley Finfrock khawatir tentang seberapa banyak data yang seharusnya ia beri tahu. “Karena adanya kompetisi, dan karena ada yang mengawasi,” katanya

 

Yang ia maksud adalah Monsanto, raksasa benih biotek yang membeli Climate Corporation musim gugur lalu senilai kurang lebih sampai 1 milyar dollar. Walaupun khawatir data mereka mungkin disalahgunakan, semakin banyak petani yang mau mengambil resiko.

 

Menurut Monsanto, mereka sudah menggunakan Climate Pro untuk lebih dari 400.000 hektar. Dan perusahaan ini berencana untuk tetap memperluas jasanya: dari jagung ke kacang kedelai, dan ke tanaman lain, di dalam dan luar Amerika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement