REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Perempuan paruh baya ternyata mengkonsumsi minuman keras lebih banyak dibandingkan kelompok usia lainnya. Demikian temuan terbaru dari peneliti Universitas Teknologi Queensland yang mencari tahu penyebabnya.
Seorang mahasiswa Universitas Queensland, Hanna Watling mengatakan 13 persen perempuan berusia 45-59 tahun yang minum rata-rata lebih dari dua gelas anggur di malam hari. Kondisi ini dapat menempatkan mereka pada risiko penyakit serius.
Watling mengatakan, survei online baru ini bertujuan untuk mencari tahu mengapa sekarang lebih banyak perempuan setengah baya yang beralih ke minum-minuman keras dibotol. "Kami ingin lebih memahami apa yang sebenarnya terjadi di kelompok usia tertentu dari peminum alkohol ini dan mengapa mereka cenderung beralih mengkonsumsinya dengan pola seperti itu,” katanya, baru-baru ini.
"Apa yang kami lakukan adalah kami meluncurkan survey online dan menanyakan kepada wanita yang berusia antara 45 – 49 tahun yang mengkonsumsi minuman alkohol setidaknya satu kali dalam kurun waktu sebulan terakhir ini untuk berpartisipasi.” katanya.
"Ketika kita berhasil memahami lebih jauh apa yang sesungguhnya terjadi pada kelompok usia peminum ini kita mungkin dapat menciptakan sebuah program intervensi yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan khusus mereka dan kondisi khas mereka pada umumnya,”
Konsumsi alkohol 3 kali sehari
Watling mengatakan riset yang dilakukannya berhasil mengungkapkan, seorang perempuan menambah kebiasaan minum minuman alkoholnya dari dua kali sehari menjadi tiga kali sehari dengan takaran minuman standar setiap harinya. Mereka tiga kali lipat berisiko mengalami kematian akibat penyakit yang berkaitan dengan alkohol.
“Kebiasaan menjadi peminum alkohol berat semakin umum di kalangan perempuan yang memasuki usia akhir remaja dan 20 tahunan, namun seiring bertambahnya usia, merakabiasanya berusaha mengurangi takaran minuman alkoholnya hanya saja mereka mengkonsumsinya secara lebih sering,” paparnya.
Meski demikian, dari hasil penelitiannya ini Watling mendapati kalau perempuan yang berusia 40 – 50 tahun mengkonsumsi minuman beralkohol bukan untuk tujuan mabuk-mabukan. "Sepertinya, minuman beralkohol menjadi semacam bagian dari kehidupan mereka sehari-hari ketika mereka semakin berusia dewasa, misalnya saja mereka pasti meneguk minuman keras ketika makan malam atau ketika menonton tv.”
"Alkohol juga menjadi cara mereka mengatasi tekanan hidup mereka yang semakin sibuk sehari-harinya, seperti masalah keluarga, tekanan pekerjaan dan komitmen sosial,”
Meski demikian dia mengatakan sebagai peneliti dia mengkhawatirkan perempuan paruh baya yang mengkonsumsi minuman beralkohol secara moderat namun terkadang meneguknya dengan jumlah yang lebih banyak dari mereka yang menjadi peminum alkohol kelas berat dengan jumlah yang lebih sering.