Jumat 06 Jun 2014 01:36 WIB

Ilmuwan Anggap Langkah Cina Ratakan Pegunungan Rusak Lingkungan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Cina berencana meratakan pegunungan sebagai lahan untuk pembangunan.
Foto: Nature World News
Cina berencana meratakan pegunungan sebagai lahan untuk pembangunan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Program pemerintah Cina meratakan pegunungan sebagai lahan untuk pembangunan bisa menyebabkan masalah lingkungan yang luas.

Para ilmuwan dari Universitas Chang'an mengatakan puluhan gunung telah diratakan dan mengakibatkan polusi air dan udara, erosi tanah dan banjir. Mereka mengatakan aktivitas tersebut dilakukan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Kekhawatiran para ilmuwan itu tertuang dalam jurnal Nature. "Karena belum pernah ada proyek seperti ini di dunia, maka tidak ada panduannya," ujar Peiyue Li dari Fakultas Ilmu Lingkungan dan Teknik Universitas Chang'an, seperti dilansir BBC, Kamis (5/6).

Kota-kota di Cina berkembang cepat seiring pertumbuhan ekonomi. Meratakan gunung menjadi salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk menyediakan lahan bagi pembangunan.

Sekitar seperlima populasi negara itu tinggal di wilayah pegunungan. Di kota-kota seperti Chongqing, Shiyan, Yichang, Lanzhou dan Yan'an gunung-gunung telah diratakan.

Tanah dan bebatuan dari gunung dibuang ke lembah-lembah. Program ini telah menciptakan ratusan kilometer persegi wilayah yang rata.

Umumnya tindakan meratakan gunung dilakukan oleh industri pertambangan, terutama di AS. ilmuwan mengatakan skala yang dilakukan di Cina tak tertandingi.

Li memperingatkan lahan yang diratakan tersebut kemungkinan tidak stabil untuk pambangunan. Menurutnya, masalah yang paling penting adalah soal keselamatan.

"Tanahnya bisa longsor saat basah, menyebabkan bangunan ambruk. Membangun di atas tanah semacam ini cukup berbahaya. Butuh waktu lama bagi tanah agar stabil," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement