REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Seorang pria dari Adelaide, Australia Selatan yang telah buron selama lebih dari dua minggu akhirnya ditemukan tewas Kamis (5/06) sore. Ia sempat membuat polisi waspada selama lebih dari 12 jam.
Aparat kepolisian Kota Adelaide mengepung sebuah rumah bordil sejak Kamis (5/06) dini hari. Di tempat ini, Rodney Clavell, pria berusia 46 tahun, menyembunyikan diri. Clavell telah diincar polisi sejak 22 Mei 2014. Kepolisian telah meminta publik untuk waspada, karena lelaki mantan penjaga penjara ini bersenjata dan berbahaya.
Ada empat wanita di dalam gedung tempat Clavell bersembunyi, namun mereka dilepas pada sekitar tengah hari.
Asisten Komisioner Paul Dickson memberikan pernyataan pada media bahwa polisi mengirimkan robot ke dalam gedung setelah para wanita keluar dan menemukan mayat Clavell."Ini sungguh menyedihkan bagi kepolisian yang ingin menyelesaikan persoalan ini dengan damai selam 14 hari terakhir," ujar Mr Dickson, baru-baru ini
Beliau memastikan bahwa Clavell melakukan bunuh diri dengan pistol yang juga ditemukan di lokasi kejadian.
Para wanita yang keluar dari gedung tidak mengatakan bahwa Clavell telah meninggal. Mereka malah menyangka kalau pria yang memiliki banyak rekam jejak kejahatan ini masih hidup.
Polisi telah berusaha berkomunikasi dengan Clavell sejak dia bersembunyi. Namun sejak jam 1 dinihari, mereka tidak lagi memiliki komunikasi langsung dengan Clavell dan hanya melalui pihak ketiga.
Clavell merupakan mantan sipir penjara dan memiliki catatan kejahatan yang sangat siginifikan.
Ia pernah ditembak polisi pada tahun 2004 saat pengejaran karena kasus pencurian.
Empat tahun kemudian, Clavell terlibat dalam kerusuhan di penjara Port Agusta. Ia juga menjadi daftar buruan karena pelanggaran penggunaan senjata api.
Termasuk dalam jejak kejahatannya saat ia melarikan diri, baru-baru ini, tapi polisi tidak menjelaskannya lebih detil.
Polisi menyatakan rasa terimakasihnya kepada masyarakat yang telah bekerjasama selama pengepungan berlangsung.
"Insiden ini sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat sekitar. Kami menghargai dukungannya dalam operasi yang membuat warga tidak nyaman," jelasnya.
"Tentunya selalu ada risiko bagi masyarakat ketika seorang pria bersenjata berkeliaran dan tidak mengindahkan perintah polisi," tambahnya.
Bulan lalu, Clavell sempat terlihat di suatu lokasi dan membuat dua sekolah terpaksa ditutup. Saat itu polisi berusaha mencari jejaknya dengan anjing pelacak, hingga menggunakan helikopter.
Pihak berwajib telah menggeledah lebih dari 80 perumahan dan gedung-gedung selama lebih dari dua minggu ini untuk mencarinya.
Pengepungan hari kamis telah menyebabkan kekacauan dan kemacetan pada saat jam sibuk. Sejumlah kegiatan bisnis sempat terganggu selama pagi dan siang harinya.