Jumat 06 Jun 2014 11:42 WIB

Praha Tuan Rumahi Konferensi Bidan Internasional

Ilustrasi Bidan
Foto: IST
Ilustrasi Bidan

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- 3.500 bidan dari berbagai negara bakal kumpul di Praha, Ceska yang menjadi tuan rumah Kongres Tiga Tahunan Konfederasi Bidan Internasional, mulai 1-5 Juni.

Tema konferensi tahun ini adalah "Midwives: Improving Women's Health Globally", dan bertujuan menekankan pentingnya kesehatan ibu. Program tersebut meliputi simposium dan sidang pleno, serta presentasi oleh ahli dari seluruh dunia, yang dipusatkan pada sejumlah topik, termasuk kesehatan masyarakat, kesehatan klinik dan perempuan di tempat kerja.

Juga ada banyak pertemuan dan lokakarya praktis. Bidan memainkan peran penting dalam perawatan ibu dan anak sebelum, selama dan setelah kelahiran, dan oleh karena itu adalah bagian penting dari program apa pun yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

Menurut peserta kongres dari Australia, Dr. Angela Dawson, PhD., dari WHO Collaborating Centre di University of Technology Sydney, ada alasan ekonomi untuk menanam modal pada sektor kebidanan.

"Menanam modal pada kebidanan telah didapati mampu mengembalikan enam-belas-kali-lipat dalam penanaman modal dalam bidang nyawa yang diselamatkan dan biaya campur tangan medis yang mahal," kata Dawson, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Jumat (6/6).

"Mempersatukan bidan untuk berbagi pelajaran yang diperoleh dan mendorong praktek yang berlandaskan bukti bukan hanya penting bagi peningkatan kualitas layanan tapi untuk menyarankan bagi komitmen keuangan dan politik yang berlanjut guna mendukung bidan dalam mengakhiri kematian bayi dan ibu yang bisa dicegah," kata Dawson.

Satu langkah penting yang diambil dalam konferensi itu ialah peluncuran State of the World's Midwifery 2014 Report, yang disusun oleh WHO, YNFPA dan Konferensi Bidan Internasional.

Dokumen tersebut memaparkan 73 negara mengalami kekurangan bidan parah dan tingginya kematian ibu.

Menurut Dr. Dawson, dokumen itu "menyoroti jurang pemisah lebar dan ketidak-setaraan serta menjadi seruan keras bagi pemerintah untuk berkomitmen pada lebih banyak sumber daya". Kongres berikutnya akan diselenggarakan di Toronto, Kanada, pada 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement