REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian luar negeri Rusia menyeru presiden baru Ukraina Petro Poroshenko, Sabtu (7/6) bertindak dengan "prinsip-prinsip satu masyarakat demokratik" dan membebaskan dua wartawan Rusia yang ditahan di daerah timur negara itu.
Dalam pernyatan resmi pertama setelah Poroshenko dilantik, kementerian luar negeri mengakui pelantikannya tetapi tidak memberikan komentar mengenai pidato pertamanya, di mana ia mengatakan Ukraina tidak akan menyerahkan haknya atas Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia, Maret.
Pernyataan Kemenlu lebih dipusatkan pada penahanan dua wartawan Rusia dari stasiun televisi 'Star', yang pihak berwenang katakan ditahan Jumat karena dicurigai melakukan kegiatan pengawasan.
"Kami menuntut Kiev untuk melakukan tindakan-tindakan segera bagi pembebasan tanpa syarat dan melakukan tindakan mulai sekarang dengan prinsip-prinsip satu masyarakat demokratik, komitmen yang dinyatakan dalam pidato pelantikan Poroshenko untuk memangku jabatan presiden Ukraina,"kata kementerian itu dalam satu pernyataan.
Mengacu pada perlakuan terhadap para wartawan itu, pernyataan itu mengatakan: "Sulit untuk melepaskan diri kesan bahwa kekuatan-kekuatan tertentu di Ukrana secara jelas tidak berkeinginan pada satu penyelesaian damai krisis politik di negara itu."