Ahad 08 Jun 2014 15:27 WIB

Jepang Segera Luncurkan Robot 'Berperasaan'

Rep: c91/ Red: Maman Sudiaman
Masayoshi Son, Presiden Direktur perusahaan Jepang ‘SoftBank’, mengenalkan robot berkarakter manusia ‘Pepper’ di Tokyo
Foto: AFP
Masayoshi Son, Presiden Direktur perusahaan Jepang ‘SoftBank’, mengenalkan robot berkarakter manusia ‘Pepper’ di Tokyo

REPUBLIKA.CO.ID, JEPANG -- Ternyata tak semua robot bertindak kaku dan tanpa emosi, karena kini telah hadir robot 'berperasaan'. Sebuah perusahaan internet dan telekomunikasi dari Jepang, Softbank, memperkenal robot Pepper pada dunia.

Pepper merupakan robot yang didesain untuk membaca, serta menanggapi suasana hati  penggunanya. "Orang mungkin melihat kembali setelah 100 tahun kemudian, atau 200 tahun kemudian, dan mengatakan, bahwa kita mempunyai sejarah hari ini," kata Masayoshi Son, CEO Softbank, dalam sebuah video di website Softbank.

Melansir CNN, robot Pepper setinggi 120 sentimeter memiliki berat hanya 62 pon. Pada acara  di Tokyo, Pepper telah menarik perhatian dengan gerakan bow tradisional Jepang, sebelum  mengobrol. Bahkan Pepper mampu mengakhiri obrola dengan menjabat tangan sambil tersenyum.

Umpan balik tersebut diupload ke penyimpanan awal, dan bisa dipakai unit lain untuk mengubah cara mereka berperilaku. Robot akan menyesuaikan interaksi mereka dengan pengguna berdasarkan apa yang mereka anggap suasana hati.

Menurut Manajer Proyek Softbank, Kaname Hayashi, Peper berusaha untuk membuat penggunanya bahagia. Selain itu, robot ramah tersebut pun kabarnya sudah diprogram untuk berbicara 17 bahasa.

Son Softbank, yang juga ketua Sprint Mobile, mengatakan, perusahaan telah membayangkan masa depan saat robot rumah tangga biasa mampu diajak bersahabat.Sebelumnya sudah diciptakan pula robot perawat orang sakit  dan lanjut usia.

Pepper dibuat melalui kolaborasi antara Softbank, dan Aldebaran Robotics, pembuat berbagai robot humanoid lain. Robot Pepper akan mulai dijual awal tahun depan di toko Softbank di Jepang, seharga USD 2000. Untuk penjualan di luar Jepang, pihak Softbank belum dapat memastikannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement