Ahad 08 Jun 2014 23:00 WIB

Sudan Tangkap Pemimpin Oposisi

 Bendera Sudan
Bendera Sudan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polisi Sudan Ahad menangkap seorang pemimpin oposisi dituduh mengecam unit kontra-pemberontakan, kata seorang ajudan, kasus kedua hanya dalam tempo tiga pekan.

Ketua Partai Kongres Sudan, Ibrahim al-Sheikh, dibawa pergi dari rumahnya di Kota Nuhud, Kordofan Barat, oleh polisi bertindak atas surat perintah penangkapan, kata sekretaris jenderal partai, Abdelqayum Awad, kepada AFP.

"Mereka menuduhnya merusak rezim konstitusional, menyebarkan kebohongan dan mengancam perdamaian," katanya.

Sheikh bisa menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah atas tuduhan ini, katanya.

Menurut Awad, Sheikh, seorang mantan profesor universitas, terlibat dalam aksi demonstrasi Sabtu yang mengkritik tindakan unit kontra-pemberontakan yang dikenal sebagai Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dan protes atas penangkapan bermotif politik itu.

Pada 17 Mei, Sadiq al-Mahdi, seorang mantan perdana menteri yang memimpin oposisi Partai Umma, ditangkap setelah ia dilaporkan menuduh RSF perkosaan dan penyalahgunaan warga sipil lainnya di wilayah Darfur, Sudan barat.

Dia juga telah didakwa dengan pelanggaran terkait pengkhianatan dan bisa menghadapi mungkin hukuman mati jika terbukti bersalah. Mahdi, keturunan pembaharu Islam legendaris Sudan dikenal sebagai "Mahdi", juga seorang pemimpin agama yang dihormati oleh para pengikutnya.

Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menyatakan keprihatinan atas penangkapannya, dan di Sudan ribuan pendukung Mahdi telah melakukan protes menuntut pembebasannya.

Khartoum telah melarang surat-surat kabar melaporkan kasusnya. RSF beroperasi di bawah wewenang Intelijen Nasional dan Layanan Keamanan serta membantah klaim-klaim yang dilaporkan Mahdi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement