REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Panglima Militer Mesir Abdel Fattah el-Sissi telah dilantik sebagai presiden baru Mesir. Sissi meraih kekuasaan hampir setahun setelah ia dan militer menggulingkan presiden sebelumnya, Mohamed Morsi.
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa mengatakan selama ini hubungan antara Indonesia dan Mesir terjalin dengan sangat baik. Bahkan kedua negara menjalin hubungan sejak masa kemerdekaan Indonesia.
Ia mengatakan Mesir sedang mengalami masa transisi demokrasi. Masa tersebut dilalui dengan tidak mudah bahkan mengundang keprihatinan dari dunia, termasuk Indonesia.
Karena itu, ia berharap dengan adanya pergantian kekuasan di Mesir, konsolidasi ke arah demokrasi di negara tersebut bisa semakin kuat.
"Mesir adalah negara yang sedang mengalami transisi demokrasi. Harapan kita ke depannya, konsolidasi ke arah demokrasi Mesir akan semakin kuat, terutama hak-hak dari seluruh elemen bangsa termasuk kelompok oposisi betul-betul dihormati," katanya saat ditemui di Istana Negara, Senin (6/9).
Ia menegaskan, Indonesia menginginkan agar kondisi di Mesir semakin baik setelah presiden baru terpilih dan dilantik. Tak hanya itu, ia juga berharap hubungan Indonesia dan Mesir pun bisa meningkat di masa depan.
"Hubungan bisa semakin meningkat dengan baik dan kita ingin melihat situasi di Mesir semakin baik," katanya.
Mantan Kepala Angkatan Darat Mesir Abdel Fatah al-Sisi secara resmi disumpah sebagai kepala negara ke-lima Mesir sejak 2011. Pelantikan ini hampir setahun setelah ia menggulingkan presiden sebelumnya, Mohamed Morsi.
Sisi memenangkan 97 persen suara menggantikan posisi hakim senior Adly Mansour yang ia tunjuk sendiri sebagai presiden interim setelah Morsi ditahan Juli lalu.