REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Warga pribumi pemilik lahan melontarkan kecaman dan sumpah serapah selama berlangsungnya penyelidikan di pengadilan federal. Aksi ini dilakukan menyusul rencana pemerintah mendirikan kawasan itu sebagai tempat penimbunan sampah nuklir di Australia tengah.
Bunny Nabarula, perempuan dari daerah Milwayi, berorasi dan mengeluarkan kecaman sebagai ungkapan rasa frustasinya. Dia tak bisa membayangkan jika generasi mendatang diberikan warisan berupa timbunan limbah nuklir berkadar rendah dan menengah di Muckaty Station, dekat Tennant Creek. Karena itu, Nabarula menegaskan dirinya akan terus mempertahankan kemurnian tanahnya dan paket kompensasi senilai $12 juta adalah "uang kotor".
Pengadilan menggelar sidang khusus, untuk mengevaluasi kebijakan negara bagian Australia Tengah yang berencana membangun sebuah situs penyimpanan limbah nuklir di stasiun terpencil. Dewan Kawasan Utara menominasikan wilayah Muckaty stasion atas nama anggota kelompok Ngapa. Tapi empat kelompok adat lainnya memiliki klaim atas tanah itu dan mengatakan kawasan itu letaknya berdekatan dengan situs suci bagi warga pribumi Australia.
Nabarula mengatakan mengatakan tanah itu merupakan lokasi yang penting dalam cerita Mimpi rakyatnya. Dalam pemeriksaan silang, dia mengakui bahwa pada pertemuan lima klan dia tidak menantang klaim dari keluarga lain bahwa mereka memiliki tanah itu dan akan membuat keputusan tentang masa depannya.Tapi dia juga mengatakan bahwa keputusan keluarga klan itu salah, dan fasilitas limbah tidak boleh dibangun tanpa persetujuan klan-nya.
Pemilik tanah tradisional lain, Dick Foster menunjukkan kawasan-kawasan budaya penting lainnya di situs tersebut, penting bagi tamu yang hendak menuju ke kawasan suci yang juga akan menjadi kawasan bisnis.
Selain itu ada sengketa mengenai bagaimana paket kompensasi senilai $12 juta, pembayaran yang dijanjikan Commonwealth kepada Dewan Tanah Utara jika lokasi situs penimbunan limbah nuklit berhasil dibangun, apakah akan dialokasikan diantara orang-orang Aborigin setempat.
Sidang yang berlangsung selama lima pekan ini dimulai pekan lalu di Melbourne, tapi keputusan mengenai kebijakan ini menurut rencana baru akan disampaikan pada akhir tahun mendatang. Pemerintah Persemakmuran dan Dewan Tanah Kawasan Utara ingin menggunakan wilayah seluas dua kilometer persegi di Muckaty Stasion untuk membangun pusat penimbunan limbah nuklir.
Limbah nuklir selama ini ditimbun di Lucas Heights di Sydney sebelum dikirim ke Perancis.