REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan Gedung Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina, dinyatakan telah selesai. Rumah sakit itu didirikan atas dukungan rakyat Indonesia yang peduli kepada rakyat Palestina.
"Alhamdullilah, berkat rahmat Allah SWT dan atas dukungan dari rakyat Indonesia, pembangunan gedung Rumah Sakit Indonesia di Gaza - Palestina dinyatakan telah selesai," seperti dikutip dari surat elektronik Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kepada Republika, Senin (9/6) malam.
Rumah Sakit Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang dan berliku-liku sejak kemunculan gagasannya pada masa agresi militer Israel di Gaza di tahun 2008/2009 lalu. Rumah sakit ini juga tidak akan menjadi bangunan yang megah seperti sekarang ini tanpa dukungan dari begitu banyak pihak yang telah merapatkan barisan selama beberapa tahun lamanya.
Baik lewat pemikiran, tetes keringat, dana, pemberitaan, doa, waktu, dan dukungan semangat, yang akan menjadi bukti bagi rakyat Palestina dan dunia, bahwa uluran tangan tanda persaudaraan dari rakyat Indonesia telah sampai dan diterima oleh rakyat Palestina.
Kembali dukungan kita dinanti oleh rakyat Palestina. MER-C mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bahu-membahu melengkapi pengadaan alat kesehatan bagi Rumah Sakit Indonesia yang memerlukan dana sekitar 65 miliar rupiah. Alhamdullilah, Pembaca Republika telah mengawali donasi bagi alat kesehatan di Ruang Poliklinik sebesar satu miliar rupiah, serta Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) telah menyumbangkan dana sebesar 650 juta rupiah untuk melengkapi Ruang Farmasi.
Untuk memulai sosialisasi dan kampanye pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Indonesia, MER-C meluncurkan gerakan 50 ribu rupiah per orang dan gerakan wakaf ruangan bagi lembaga/perusahaan/instansi. Dukungan pun datang dari berbagai pihak yang kemudian sejumlah pernyataan dari para artis dan tokoh diabadikan dalam video campaign Rumah Sakit Indonesia.
Rumah Sakit Indonesia ini ditargetkan untuk diserahkan kepada Pemerintah dan rakyat Palestina di Gaza pada akhir tahun ini. Meskipun dana yang dibutuhkan untuk pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Indonesia cukup besar, namun MER-C menutup bantuan asing untuk program ini agar Rumah Sakit Indonesia murni adalah hasil karya dan upaya bersama rakyat Indonesia. "Kami yakin rakyat Indonesia mampu mewujudkan amanah ini," tulis MER-C