REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Setidaknya 21 orang telah dilaporkan tewas dalam dua serangan bom yang ditargetkan pada dua kantor partai politik Kurdish di utara Irak. Sebuah bom meledak di pos pengawasan di dekat markas besar Uni Patriotik Kurdistan (PUK) dan Partai Komunis Kurdistan di Tuz Khurmatu.
BBC melaporkan, ketika kerumunan orang tengah berkumpul di lokasi, sebuah bom yang menggunakan truk itu pun meledak. Sedangkan pada Ahad (8/6), setidaknya 17 orang juga telah dilaporkan tewas dalam ledakan di kantor PUK dan gedung keamanan Kurdish di Jalawla.
Kelompok ISIS pun telah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Ahad dan Senin. Menanggapi hal itu, pejabat Irak menyalahkan kelompok militan yang juga melakukan aksinya di Suriah.
Menurut data PBB, hampir 800 warga Irak yang diantaranya termasuk 603 warga sipil tercatat telah tewas dalam kekerasan yang terjadi pada Mei. Sedangkan pada tahun lalu, sebanyak 8.860 orang yang dilaporkan tewas.
Sebagian wilayah Ramadi dan wilayah Falluja telah dikuasai oleh ISIS dan para sekutunya sejak akhir Desember. Pasukan keamanan pun dinilai tak mampu memberantas mereka.